4 Kemiripan Calon PM Jepang dengan Jokowi, Netizen: Kurang Masuk Gorong-Gorong

Calon Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, menarik perhatian tidak hanya di tanah airnya, tetapi juga di Indonesia, terutama di kalangan netizen. Hal ini disebabkan oleh sejumlah kemiripan antara Takaichi dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membuat banyak orang merasa bahwa keduanya memiliki karakter dan pendekatan yang serupa dalam memimpin. Artikel ini akan membahas empat kesamaan utama antara kedua pemimpin yang kini menjadi perbincangan hangat.

Salah satu kemiripan mencolok adalah penggunaan slogan ‘kerja, kerja, kerja’ oleh Takaichi, yang terlihat menyerupai gaya pidato Jokowi yang terkenal. Dalam pidato kemenangannya, Takaichi berteriak, “Saya meninggalkan istilah ‘keseimbangan kerja-hidup’. Saya akan bekerja, bekerja, bekerja, bekerja, dan terus bekerja.” Meskipun slogan ini mendapat dukungan, banyak netizen Jepang yang mengkritiknya, menyatakan bahwa semangat kerja tersebut bisa menghidupkan kembali budaya kerja yang berisiko, termasuk fenomena “Karoshi” atau kematian akibat kelelahan kerja.

Hal lain yang menarik perhatian adalah hobi unik yang mereka miliki. Takaichi dan Jokowi sama-sama memiliki kecintaan pada musik. Takaichi, yang terkenal sebagai seorang drummer band heavy metal, menunjukkan sisi energiknya, sama seperti Jokowi yang sering terlihat menyanyi atau bermain musik dalam acara publik. Kecintaan Takaichi pada musik ini juga menjadi salah satu daya tarik yang membuat dia lebih relatable di kalangan generasi muda.

Kemiripan selanjutnya adalah kecintaan mereka terhadap motor. Takaichi, yang merupakan penggemar sepeda motor sejak muda, mengoleksi berbagai tipe motor, termasuk Kawasaki Z400GP dan Suzuki Katana 400. Sementara itu, Jokowi juga dikenal sebagai ‘biker’, yang mengendarai motor untuk bersosialisasi dengan masyarakat. Kesesuaian ini membuat netizen Indonesia bercanda bahwa mungkin Takaichi juga akan melakukan aksi yang mirip dengan Jokowi, yaitu “nyemplung gorong-gorong,” mengingat popularitas Jokowi dalam mendekati rakyatnya secara langsung.

Terakhir, hubungan kedekatan dengan pemimpin sebelumnya menjadi aspek penting lainnya. Jokowi dikenal dekat dengan Megawati Soekarnoputri selama karir politiknya, sedangkan Takaichi menjalin hubungan baik dengan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe. Keduanya memiliki ideologi yang serupa, yang berkontribusi pada aliansi politik yang kuat. Hal ini menunjukkan bagaimana kedua pemimpin ini tidak hanya mengandalkan karisma pribadi, tetapi juga dukungan dari elemen politik yang telah ada sebelumnya.

Meme dan parodi yang memvisualisasikan Takaichi sebagai penerus Jokowi pun semakin viral, menciptakan interaksi menarik antara budaya politik Jepang dan Indonesia. Sebuah canda dari netizen Indonesia menyebutkan, “Bentar lagi nyemplung gorong-gorong Shibuya,” mengilustrasikan harapan sekaligus kekhawatiran yang ada.

Sebagai calon pemimpin yang berpotensi meraih sejarah baru, Takaichi sedang berada dalam sorotan global. Baik Jokowi dan Takaichi, meski berasal dari latar belakang yang berbeda, menunjukkan bahwa kepemimpinan yang dekat dengan masyarakat serta semangat kerja keras dapat menginspirasi rakyat baik di Indonesia maupun Jepang.

Dengan kemiripan yang ada, masyarakat tetap berharap agar setiap pemimpin dapat belajar dari satu sama lain, meningkatkan efektivitas dalam memimpin dan memprioritaskan kebutuhan serta kesejahteraan rakyatnya di abad XXI.

Source: www.suara.com

Berita Terkait

Back to top button