Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah membuat keputusan besar yang dapat mengguncang pasar global dengan menaikkan tarif sebesar 100% untuk semua barang impor dari China. Kebijakan ini juga mencakup pembatasan ekspor terhadap perangkat lunak penting, yang direncanakan mulai berlaku pada 1 November 2025. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kebijakan China yang baru saja menerapkan kontrol ekspor terhadap mineral tanah jarang, yang memiliki peran penting dalam pembuatan chip dan berbagai produk teknologi canggih.
Dalam sebuah unggahan di platform Truth Social, Trump menuding China melakukan tindakan agresif terhadap perdagangan internasional. Ia menyatakan, “Amerika tidak akan tinggal diam saat rantai pasok global disandera oleh kebijakan ekspor China.” Kenaikan tarif ini berpotensi meningkatkan bea masuk total hingga 140% untuk berbagai produk, termasuk baja, komponen elektronik, dan barang-barang konsumen.
Dampak dari kebijakan ini kemungkinan akan dirasakan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Nvidia, dan Intel, yang sangat bergantung pada rantai pasok yang melibatkan China. Analis memperingatkan bahwa langkah ini dapat memicu terjadinya “perang dingin teknologi” baru antara kedua negara. Selain itu, pembatasan ekspor perangkat lunak penting dapat mengganggu operasi perusahaan di berbagai sektor yang mengadopsi teknologi asal Amerika.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan China mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan lisensi ekspor untuk produk yang mengandung lebih dari 0,1% mineral tanah jarang. Kebijakan ini, menurut China, bertujuan untuk melindungi sumber daya nasional dan mematuhi aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Namun, keputusan ini juga menyebabkan kekhawatiran akan terjadinya krisis pasokan global, terutama di sektor-sektor seperti kecerdasan buatan, kendaraan listrik, dan pertahanan.
Dengan ketegangan yang meningkat akibat kebijakan terbaru ini, pasar global kini bersiap menghadapi fluktuasi harga bahan baku teknologi. Pasar mungkin akan merespon dengan kenaikan harga barang-barang yang terdampak langsung oleh tarif baru tersebut. Diharapkan bahwa dalam beberapa bulan ke depan, akan ada dampak yang lebih jelas dari kebijakan ini terhadap perekonomian baik di Amerika Serikat maupun di China.
Reaksi publik dan industri terhadap kebijakan ini beragam. Beberapa pihak menyambut baik upaya Trump untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional, sementara yang lain khawatir mengenai dampak jangka panjang yang dapat mengganggu hubungan perdagangan global. Kehadiran kebijakan yang lebih proteksionis ini dapat memperburuk ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
Dengan berjalannya waktu, pemantauan terhadap dampak dari kebijakan ini akan menjadi krusial untuk memahami konsekuensi lebih luas yang mungkin ditimbulkan, baik bagi ekonomi domestik maupun global. Ini termasuk analisis lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan-perusahaan multinasional akan beradaptasi dengan perubahan kebijakan yang cepat ini.
Masyarakat luas dan pelaku bisnis di seluruh dunia akan terus mengawasi perkembangan terbaru terkait kebijakan perdagangan ini, dengan harapan bahwa ketegangan yang ada tidak akan berlanjut menjadi konflik yang lebih besar. Tren dan kebijakan perdagangan antar negara adalah komponen kunci dalam perekonomian global yang saling bergantung ini.
Source: inet.detik.com





