
Penemuan menarik mengenai puisi yang ditulis pada tahun 1181 Masehi di Mesir telah mengungkapkan sebuah informasi yang mengejutkan. Puisi tersebut, yang ditulis oleh penyair Ibn Sanā’ al-Mulk, ternyata mencantumkan referensi mengenai sebuah peristiwa astronomis luar biasa, yakni kemungkinan adanya supernova yang terlihat di langit pada masa itu. Penelitian ini tidak hanya memperkaya pemahaman kita tentang sastra Arab kuno, tetapi juga menyoroti hubungan antara seni dan sains pada masa lalu.
Ibn Sanā’ al-Mulk, yang hidup di bawah pemerintahan Sultan Saladin, menggambarkan keadilan Sultan melalui bait-bait puisi yang menekankan kebangkitan dan kemakmuran. Dalam salah satu terjemahan yang diungkapkan, puisi tersebut berbunyi: "Aku melihat betapa segala sesuatu di permukaan Bumi bertambah jumlahnya berkat keadilanmu; kini bahkan bintang-bintang di langit pun bertambah jumlahnya." Kalimat ini menunjukkan bagaimana dia merangkum fenomena bintang yang muncul sebagai bentuk penghormatan kepada Saladin.
Aspek Astronomi dalam Puisi
Penelitian mengungkapkan bahwa puisi ini tidak sekadar ungkapan pujian semata, tetapi juga memberi petunjuk penting tentang kejadian astronomi. Para ilmuwan mencatat bahwa puisi tersebut menyebutkan bahwa objek yang muncul di langit lebih terang daripada bintang Arcturus, bintang yang dikenal sebagai salah satu yang paling terang di langit malam. Hal ini menunjukkan potensi supernova tersebut, yang dinyatakan memiliki kecerahan yang sangat kuat.
Sebuah analisis mendalam yang dilakukan oleh tim peneliti menyebutkan bahwa puisi ini memberikan informasi berharga mengenai kondisi supernova tersebut, termasuk lokasi di konstelasi Cassiopeia dan periode visibilitasnya yang berlangsung sekitar 185 hari. Analisis ini bertepatan dengan pengetahuan astronomis modern mengenai supernova, dimana supernova tipe Ia dapat ditemukan dalam kelompok sistem bintang yang mirip.
Sejarah dan Relevansi Penemuan
Dalam konteks sejarah, pengamatan terhadap fenomena langit oleh masyarakat kuno termasuk Tiongkok yang telah mencatat bintang tamu yang jelas pada tahun 185 Masehi. Kini, puisi dari Ibn Sanā’ al-Mulk menandai pengamatan awal lainnya terhadap peristiwa kosmik yang signifikan dalam sejarah. Penemuan ini memperlihatkan bagaimana pelajaran dari masa lalu dapat menginformasikan pemahaman kita sekarang, terutama tentang hubungan antara budaya dan ilmu pengetahuan.
Penemuan ini juga menjadikan puisi sebagai medium yang sangat kontekstual dalam menyampaikan informasi ilmiah pada masa silam. Meskipun puisi bukanlah bentuk komunikasi yang selalu akurat, namun kemampuan Ibn Sanā’ al-Mulk dalam mengaitkan aspek kebudayaan dengan pengamatan astronomis memberikan lapisan berbeda yang memperkaya pemahaman kita tentang kedua disiplin ini.
Dampak terhadap Studi Kuno
Penting untuk dicatat bahwa puisi-puisi seperti yang ditulis oleh Ibn Sanā’ al-Mulk tidak hanya menawarkan pandangan menawan tentang sejarah sastra, tetapi juga menunjukkan bagaimana pengetahuan astronomis dapat muncul dari observasi sehari-hari. Penelitian ini mengajak kita untuk menyadari adanya tumpang tindih yang erat antara berbagai bidang pengetahuan, di mana sains dan seni sama-sama berkontribusi dalam memperkaya warisan intelektual manusia.
Ibn Sanā’ al-Mulk telah meninggalkan jejak yang tidak hanya terikat pada puisi, tetapi juga pada pengamatan astronomis yang dapat menjadi referensi bagi penelitian lebih lanjut di bidang astronomi dan studi budaya. Dengan penelitian yang semakin mendalam, kita dapat berharap untuk mendapatkan wawasan lebih jauh mengenai interaksi antara sastra dan sains di masa-masa sebelumnya.
Puisi ini, dengan demikian, menjelma sebagai jembatan komunikasi antara zaman yang telah lama berlalu dengan pengetahuan yang kita pegang saat ini, menegaskan bahwa keindahan kata-kata dapat menyimpan misteri menakjubkan yang masih dapat diungkap hingga hari ini.
Source: tekno.sindonews.com





