Kolaborasi Cetak Praktisi EPC Andalan di Solar Academy Indonesia 2025

Solar Academy Indonesia (SAI) 2025 telah sukses diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di industri energi terbarukan, khususnya surya. Kolaborasi antara Xurya Daya Indonesia, Huawei Indonesia, dan JJ-LAPP Indonesia memperkuat upaya mendukung transisi energi nasional. Program ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk sektor Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Mada Ayu Habsari, Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), mengungkapkan harapannya agar SAI 2025 dapat memotivasi lebih banyak pihak untuk berinvestasi dalam pengembangan SDM. “Masa depan energi bersih Indonesia sangat bergantung pada talenta yang unggul dan berdedikasi,” ungkapnya.

SAI 2025 didesain sebagai respons strategis terhadap Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang menargetkan kapasitas energi surya sebesar 17,1 GW. Program ini ditujukan khusus bagi mitra Engineering, Procurement, Construction (EPC) lokal. Ambisi besar ini diperkirakan akan menghasilkan lebih dari 350.000 pekerjaan hijau baru di sektor PLTS, menjadikan peningkatan kualitas SDM sebagai prioritas utama.

Wahyudi Joko Santoso, Koordinator Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan Ditjen Gatrik Kementerian ESDM, menyatakan, “Solar Academy Indonesia adalah bukti nyata komitmen bersama antara pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.” Ini menunjukkan dukungan kuat dari pemerintah untuk pendidikan dan peningkatan keterampilan dalam energi terbarukan.

Rangkaian pelatihan yang diadakan dari Juli hingga Agustus 2025 ini berfokus pada peningkatan kompetensi SDM. Dengan pendekatan Comprehensive and Practical Learning, program ini meliputi enam sesi interaktif, termasuk pembelajaran di kelas dan pelatihan praktik langsung. Tahun ini, SAI menerima lebih dari 450 pendaftar, dan 50 peserta terbaik terpilih untuk mengikuti pelatihan di Huawei ASEAN Academy (Indonesia) Engineering Institute.

Sebagai bentuk penghargaan, 10 peserta terbaik berkesempatan menghadiri The 4th Global Installer Summit di Shenzhen dan Dongguan, Tiongkok, pada September 2025. Dalam acara tersebut, dua mitra EPC dari Indonesia bahkan menerima penghargaan, mencerminkan kualitas dan daya saing tinggi talenta PLTS Indonesia.

Philip Effendy, VP of Operations Xurya, menyatakan kebanggaannya terhadap inisiatif ini. “Kami berharap program ini mampu menghasilkan talenta energi surya berkualitas yang siap mengakselerasi adopsi PLTS di seluruh negeri,” ujarnya. Raja Tinjo Hotmarasi, Head of Renewable Energy Division JJ-LAPP Indonesia, menambahkan bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga pemahaman mendalam mengenai sistem energi surya dan soft skills yang diperlukan untuk menghadapi dinamika industri.

Jin Song, CEO of Huawei Digital Power Indonesia, menegaskan bahwa akademi ini memberikan kontribusi strategis dalam membangun fondasi yang kuat untuk transisi energi bersih di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, diharapkan sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dapat terus berlanjut untuk menciptakan ekosistem energi terbarukan yang lebih baik.

Dengan latar belakang tersebut, program SAI 2025 menjadi langkah konkret dalam mempersiapkan SDM yang kompeten dan berdaya saing tinggi, sehingga mendukung visi Indonesia sebagai negara yang berkomitmen terhadap energi bersih dan berkelanjutan. Dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci dalam mewujudkan ambisi besar dalam transisi energi nasional.

Source: www.medcom.id

Berita Terkait

Back to top button