Anak Kelamaan Main HP Bisa Bikin Mata Juling: Ini Faktanya yang Perlu Diketahui

Keterikatan orang-orang dengan gadget semakin meningkat, terutama di kalangan anak-anak. Penggunaan ponsel, tablet, dan televisi yang berkepanjangan bisa berujung pada berbagai masalah kesehatan mata, salah satunya adalah mata juling atau strabismus. Menurut Dr. Ni Retno Setyoningrum, seorang dokter subspesialis Konsultan Strabismus di JEC Eye Hospitals & Clinics, dampak ini tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa, tetapi juga mengancam kesehatan anak-anak.

Mata juling disebabkan oleh lelahnya otot mata, yang sering terjadi akibat terus-menerus fokus pada layar. Dr. Retno menjelaskan bahwa anak-anak sebaiknya menggunakan gadget hanya selama 30 menit sehari, dan waktu menonton TV sebaiknya dibatasi hingga dua jam. “Fokus berlebihan pada layar dapat membuat mata cepat lelah, serta memicu peradangan akibat paparan radiasi,” ujarnya. Selain itu, anak-anak hendaknya keluar ruangan setiap dua jam untuk melihat pemandangan jauh guna menjaga kesehatan mata mereka.

Menurut teori, strabismus terjadi akibat terganggunya kontrol otak terhadap otot-otot mata, sehingga posisi kedua bola mata tidak sejajar. Dalam banyak kasus, penyandang mata juling sering kali mengalami pandangan kabur, penglihatan ganda, serta sakit kepala. Dr. Retno menambahkannya bahwa risiko gangguan mental pada penyandang strabismus juga lebih tinggi, mencapai 10% dibandingkan individu tanpa masalah mata. Mereka sering merasa malu dalam situasi sosial dan mengalami kesulitan mempertahankan kontak mata saat berbicara.

Data menunjukkan bahwa 80% pasien strabismus merasa tertekan atau terbebani secara emosional oleh kondisi mereka. Ketidakmampuan untuk berinteraksi secara sosial dapat memperburuk keadaan mental mereka, menyebabkan masalah seperti depresi dan kecemasan. Kulminasi dari masalah ini bisa sangat serius, dengan banyak pasien yang merasa perlu mengubah perilaku agar tidak menarik perhatian terhadap mata mereka.

Meskipun mata juling dapat diatasi, pengobatan memerlukan perhatian khusus. Dr. Retno menyatakan bahwa pilihan penanganan bisa berkisar dari penggunaan kacamata hingga operasi korektif. Operasi mata juling tidak hanya bersifat kosmetik, melainkan juga intervensi medis yang memberikan hasil signifikan dalam jangka panjang. Riset di Jepang menunjukkan bahwa pasien yang menjalani operasi mata juling mengalami peningkatan yang berarti dalam fungsi penglihatan serta kesehatan mental mereka.

Penting untuk diingat, meskipun dampak negatif dari penggunaan gadget sangat jelas, pendekatan yang bijak dalam penggunaannya juga dapat membantu mengurangi risiko. Disarankan bagi orang tua untuk aktif dalam memonitor waktu yang dihabiskan anak-anak mereka di depan layar, serta mengedukasi mereka tentang pentingnya mengambil jeda dan melihat ke jarak jauh.

Sebagai tambahan, memfasilitasi kegiatan luar ruangan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mata anak-anak, di samping manfaat mental dan fisik lainnya. Dengan kebijakan penggunaan gadget yang tepat dan pemahaman satu sama lain, kita bisa melindungi generasi mendatang dari ancaman kesehatan yang mungkin timbul akibat teknologi.

Source: www.inews.id

Berita Terkait

Back to top button