Trump Akan Temui Xi Jinping: Negosiasi Penjualan TikTok Segera Dilakukan

Presiden Donald Trump dan Xi Jinping dijadwalkan untuk bertemu di KTT APEC yang berlangsung di Korea Selatan, dengan salah satu agenda utama adalah menyelesaikan proses penjualan bisnis TikTok di Amerika Serikat. Pertemuan ini menjadi penting mengingat kekhawatiran yang berkelanjutan mengenai keamanan data pengguna, yang telah memicu tekanan untuk menjual aplikasi populer tersebut sejak tahun 2020.

Sejak awal, kekhawatiran keras dari pemerintah AS berfokus pada potensi risiko keamanan yang ditimbulkan oleh TikTok, yang dituduh membagikan data pengguna Amerika kepada pihak yang tidak berwenang di China. Meskipun pihak Bytedance—perusahaan induk TikTok—telah membantah tuduhan tersebut, pemerintah AS tetap berpegang pada klaim ini. Dalam konteks ini, data TikTok kini disimpan di peramban Oracle, sebagai langkah untuk menjaga keamanan data pengguna yang menjadi sorotan.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengungkapkan bahwa proses penjualan ini mengalami sejumlah penundaan dan reschedule. Setelah melakukan perundingan dengan perwakilan dari Tiongkok di Kuala Lumpur selama dua hari, Bessent menyatakan bahwa persyaratan penjualan akan dituntaskan selama pertemuan antara Trump dan Xi. Ini menunjukkan adanya harapan bahwa kedua pihak dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan dalam waktu dekat.

Selain isu penjualan, penting untuk dicatat bahwa TikTok dan aplikasi CapCut sempat dihapus dari toko aplikasi utama di AS karena tidak mematuhi perintah yang terkait dengan keamanan data. Namun, dengan adanya perpanjangan batas waktu yang diberikan oleh Trump, aplikasi-aplikasi tersebut kembali dapat diakses. Langkah tersebut menunjukkan bahwa proses penjualan bukanlah hal yang mudah dan dipenuhi dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh kedua belah pihak.

Dari sudut pandang strategis, penjualan TikTok tidak hanya akan memengaruhi pasar aplikasi di AS tetapi juga mempertaruhkan hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan China. Hal ini menyoroti bagaimana isu bisnis dapat menjadi medan pertempuran dalam hubungan internasional yang lebih luas. Pihak-pihak terkait terus mengamati perubahan yang mungkin terjadi dalam dinamika sektor teknologi global sebagai akibat dari keputusan ini.

Belum ada informasi pasti mengenai nilai penjualan atau siapa yang akan mengambil alih bisnis TikTok di AS. Namun, kesepakatan yang dihasilkan minggu ini diharapkan akan mengungkap detail penting tersebut. Sebelumnya, Trump sudah memaksa Bytedance untuk menyelesaikan penjualan TikTok ketika dia menjabat pertama kali, suatu langkah yang terus berlanjut dalam masa jabatannya sekarang.

Saat ini, para pegiat industri dan analis sedang menantikan hasil pertemuan tersebut. Banyak yang berharap bahwa kesepakatan ini akan membawa kejelasan bagi pengguna, pengembang, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan berlanjutnya perdebatan mengenai keamanan siber dan privasi data, pertemuan antara Trump dan Xi ini tampaknya akan berdampak signifikan bukan hanya bagi TikTok, tetapi juga bagi seluruh ekosistem digital yang lebih luas.

Dalam konteks yang lebih luas, pertemuan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan teknologi yang beroperasi dalam skala global. Dengan meningkatnya perhatian pada isu keamanan data dan privasi, interaksi yang terjadi dalam forum internasional seperti APEC menjadi semakin krusial untuk mendefinisikan ulang peta persaingan global yang bercampur dengan kebijakan pemerintah.

Pertemuan Trump dan Xi ini diharapkan tidak hanya menyelesaikan masalah TikTok, tetapi juga dapat membuka jalan bagi hubungan yang lebih baik antara kedua negara di bidang teknologi dan ekonomi di masa depan. Para pengamat akan terus memantau perkembangannya dan dampaknya bagi pasar teknologi yang tengah bergejolak.

Source: tekno.sindonews.com

Berita Terkait

Back to top button