Menkominfo: Humas Sebagai Navigator di Era Kebisingan Informasi Digital

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengemukakan bahwa peran humas (hubungan masyarakat) pemerintah saat ini sangat krusial. Humas tidak hanya berfungsi sebagai penyalur informasi, tetapi juga sebagai navigator di tengah kebisingan informasi yang marak beredar di era digital. Dalam acara Malam Anugerah Media Humas 2025, Meutya menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik melalui kolaborasi dan komunikasi efektif.

Meutya menggambarkan humas sebagai mercusuar kebenaran. Dalam konteks ini, tugas humas bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membangun narasi yang substansial. Hal ini bertujuan agar informasi yang disampaikan memiliki konteks dan dampak nyata bagi masyarakat. Menurut Meutya, humas harus mampu membentuk kepercayaan publik untuk memastikan informasi yang disampaikan tidak hanya akurat, tetapi juga dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.

Pentingnya kolaborasi menjadi sorotan utama dalam pidato Meutya. Ia mendorong agar pranata humas memperkuat kerja sama di tiga dimensi: vertikal antara pemerintah pusat dan daerah, horizontal antar instansi pemerintah, serta dengan ekosistem digital. Kolaborasi yang konkret, nyata, dan terstruktur menjadi keharusan agar pesan pemerintah tersampaikan dengan efektif.

Dalam upayanya menjaga kredibilitas, Meutya mengapresiasi 8.392 pejabat fungsional pranata humas di seluruh Indonesia. Mereka telah memainkan peranan penting dalam membangun citra positif pemerintah. Indeks Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik menunjukkan tren positif, meningkat dari 69,75 pada tahun 2023 menjadi 71,79 pada tahun 2024. Meutya optimis bahwa tren ini akan terus mengalami kenaikan.

Langkah konkrit lain yang disarankan oleh Meutya adalah pembelajaran dari pengalaman di lapangan. Melalui pertukaran informasi dan praktik terbaik, humas dapat memperkuat posisi mereka dalam memberikan informasi yang tepat. Ia juga mendorong adanya pelatihan berkelanjutan bagi para pejabat humas agar dapat beradaptasi dengan perubahan dinamika informasi.

Humas pemerintah juga diharapkan dapat menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah. Dengan menyampaikan aspirasi dan feedback masyarakat, humas berfungsi untuk merespons kebutuhan publik. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan dokumentasi yang baik dalam setiap komunikasi yang dijalankan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media, Fifi Aleyda Yahya, menambahkan bahwa Anugerah Media Humas merupakan ajang apresiasi kerja keras para insan humas. Tahun ini, sebanyak 154 instansi dari berbagai sektor, termasuk pemerintah pusat dan daerah, berpartisipasi dalam lomba di enam kategori, seperti media sosial dan komunikasi publik.

Penghargaan ini tidak hanya menandakan keberhasilan, tetapi juga meningkatkan kompetensi di kalangan humas. Fifi menegaskan bahwa kolaborasi yang baik antara instansi akan memperkuat sinergi pemerintah dalam menyampaikan informasi kepada publik.

Humas memiliki peran penting untuk mengelola citra dan komunikasi pemerintah. Dalam industri informasi yang cepat berubah, humas harus dapat beradaptasi dengan cara terbaru untuk menjangkau masyarakat. Dengan peran sebagai navigator informasi, humas dapat membedakan antara informasi yang benar dan yang tidak.

Membangun kepercayaan publik menjadi tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, penting bagi semua sektor untuk bekerja sama dalam menciptakan alur informasi yang jelas dan bermanfaat. Peran humas yang semakin vital ini bisa menjadi aset bagi pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.

Baca selengkapnya di: ototekno.okezone.com

Berita Terkait

Back to top button