Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini menjadi alat penting bagi layanan streaming, khususnya Vision+. Aplikasi ini berhasil mencapai peningkatan pengguna hingga 50% berkat penerapan AI. Hal ini disampaikan oleh Head of Product Vision+, Febrian, dalam acara Netcore Awarding Night yang berlangsung di Jakarta.
Vision+ telah berkolaborasi dengan Netcore untuk memanfaatkan AI dalam menarik kembali pengguna. Dengan teknologi ini, aplikasi dapat memberikan konten yang relevan sesuai dengan minat pengguna. Langkah ini ditujukan untuk meningkatkan pengalaman menonton dan membuat pengguna merasa lebih terlibat.
Kepemimpinan Clarissa Tanoesoedibjo sebagai Deputy CEO Vision+ sangat berpengaruh terhadap strategi ini. Ia mendorong tim untuk mengimplementasikan AI secara maksimal. “Kami diharapkan dapat memanfaatkan AI semaksimal mungkin,” ungkap Febrian mengenai dukungan dari Clarissa. Upaya ini menunjukkan bahwa pemimpin dapat membawa organisasi ke arah yang lebih maju melalui teknologi.
Data yang diperoleh menunjukkan efektivitas penggunaan AI dalam menarik pengguna kembali mencapai 50%. Pengguna yang sebelumnya tidak aktif kini kembali terpuaskan dengan rekomendasi konten yang sesuai. “Peningkatan ini memang luar biasa,” tambah Febrian. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pemanfaatan teknologi dalam memperbaiki bisnis.
Vision+ juga memiliki rencana jangka panjang untuk mengoptimalkan penggunaan AI. Ke depannya, pengguna akan mendapatkan konten yang lebih personal dan sesuai dengan keinginan mereka kapan saja. AI diharapkan dapat memahami perilaku pengguna dan memberikan rekomendasi yang tepat. Ini adalah langkah krusial untuk meningkatkan loyalitas pengguna.
Transformasi digital melalui penggunaan AI bukan hanya tren sementara. Ini menjadi masa depan bagi aplikasi streaming. Dengan cara ini, Vision+ berusaha agar penggunanya tetap engaged dan tidak berpaling ke platform lain. Teknologi ini menawarkan solusi yang efektif untuk menghadapi persaingan ketat dalam industri hiburan.
Dengan keberhasilan ini, Vision+ tidak hanya meraih penghargaan dari Netcore, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam pasar streaming. Penggunaan AI dapat menjadi model untuk aplikasi lainnya. Sektor hiburan perlu terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi agar tetap relevan.
AI dapat membaca minat perilaku pengguna. Hal ini memungkinkan aplikasi untuk bisa lebih dekat dengan audiensnya. Rekomendasi yang dihasilkan tentu lebih akurat dibandingkan pendekatan tradisional. Model bisnis yang memanfaatkan teknologi sepertinya akan lebih sukses di masa depan.
Vision+ memberi contoh jelas tentang bagaimana teknologi dapat mengubah cara kita mengonsumsi hiburan. Dengan penggunaan AI, aplikasi ini mampu menawarkan pengalaman yang lebih personalized. Ini bukan hanya tentang menyajikan konten, tetapi juga tentang memahami apa yang dibutuhkan pengguna.
Kesuksesan Vision+ menjadi bukti nyata bahwa AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan jumlah penonton. Inovasi dalam pengelolaan konten ini akan terus mendominasi industri. Para pemimpin dalam sektor ini diharapkan untuk selalu berpikir kreatif dan berinvestasi pada teknologi agar dapat meningkatkan daya saing.
Penerapan AI dalam industri streaming seperti Vision+ menunjukkan harapan besar di masa depan. Rasio keberhasilan 50% menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi sahabat yang handal dalam menarik dan mempertahankan audiens. Ini adalah berita baik tidak hanya bagi Vision+, tetapi juga untuk seluruh ekosistem digital yang terus berkembang.
Baca selengkapnya di: www.inews.id




