Komdigi Gandeng TikTok, Muslimat NU Gencarkan Literasi Digital untuk Perkuat Digitalisasi Nasional

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) menginisiasi kolaborasi strategis bersama 35 mitra dari berbagai sektor untuk memperkuat literasi digital di Indonesia. Kerja sama ini melibatkan perusahaan teknologi, komunitas masyarakat sipil, hingga pemerintah daerah sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mentransformasi digital secara merata hingga ke tingkat akar rumput.

Salah satu mitra swasta terkemuka yang bergabung adalah platform media sosial TikTok. Melalui kolaborasi ini, TikTok berkontribusi dalam penyebaran literasi digital yang tidak hanya berfokus pada penggunaan teknologi, tetapi juga pada bagaimana mengidentifikasi dan memfilter konten yang tepat dan bermanfaat. Menteri Komdigi Meutya Hafid menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam misi besar ini, sehingga kemitraan dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program literasi digital.

Survei Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025

BPSDM Komdigi melalui survei IMDI 2025 merilis data terbaru yang menunjukkan kenaikan indeks digital Indonesia dari 43,34 pada 2024 menjadi 44,53 pada 2025. Kenaikan tersebut menggambarkan peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengakses dan menggunakan teknologi informasi. Namun, terdapat catatan penting dimana skor literasi digital mengalami penurunan signifikan hingga 8,97 poin ke angka 49,28, mengindikasikan bahwa ketahanan masyarakat dalam menyaring informasi digital masih perlu perhatian khusus.

Penurunan skor literasi digital menandakan tantangan besar dalam menghadapi arus informasi di dunia maya. Oleh karena itu, Komdigi dan para mitra menyiapkan modul literasi digital yang dapat digunakan di berbagai kalangan masyarakat. Pelatihan ini juga mencakup kesiapan menghadapi teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), guna meningkatkan kemampuan pengguna dalam membedakan konten yang dapat dipercaya dan konten yang bersifat hoaks atau misinformasi.

Peran Muslimat Nahdlatul Ulama dalam Literasi Digital

Selain perusahaan dan komunitas teknologi, organisasi keagamaan seperti Muslimat Nahdlatul Ulama (MUSLIMAT NU) didorong untuk ikut aktif dalam upaya literasi digital. Muslimat NU memanfaatkan jaringan luasnya untuk mengedukasi masyarakat terutama kaum perempuan mengenai pentingnya penguasaan digital yang baik dan bijak. Pendekatan ini sangat efektif karena menyasar kelompok masyarakat yang berperan sebagai penggerak keluarga dan komunitas di lapangan.

Melalui pelatihan dan sosialisasi yang dilakukan oleh Muslimat NU, masyarakat tidak hanya belajar menggunakan teknologi digital, tetapi juga dilatih meningkatkan literasi informasi guna menghindari penyebaran berita palsu. Hal ini sangat sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun masyarakat digital yang cerdas dan kritis.

Langkah Strategis Program Literasi Digital oleh Komdigi dan Mitra

  1. Penyusunan dan distribusi modul pelatihan literasi digital yang mudah dipahami.
  2. Pelaksanaan workshop dan pelatihan langsung di berbagai daerah dengan dukungan mitra.
  3. Pengembangan platform edukasi digital sebagai media pembelajaran jarak jauh.
  4. Peningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi teknologi AI dan digital terkini.
  5. Penekanan pada edukasi pengelolaan konten yang sehat dan penangkalan hoaks.

Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat terciptanya ekosistem digital yang inklusif dan aman bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Komdigi bersama para mitra strategis terus berupaya membangun kapasitas digital nasional agar Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pelopor transformasi digital yang berkelanjutan.

Dengan dukungan dari berbagai sektor mulai dari swasta, komunitas hingga lembaga keagamaan, literasi digital di Indonesia diproyeksikan akan semakin meluas. Upaya ini menjadi modal penting agar masyarakat mampu adaptif dan tangguh menghadapi berbagai perubahan di dunia digital yang semakin dinamis.

Baca selengkapnya di: katadata.co.id

Berita Terkait

Back to top button