Indonesia sedang berupaya menciptakan ekosistem digital yang aman bagi anak-anak. Upaya ini diperkuat dengan peluncuran program nasional “Roketin Generasi Tunas Digital” oleh Komdigi dan MyRepublic Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital di kalangan pelajar, serta mendukung penerapan Peraturan Pemerintah TUNAS No 17 Tahun 2025 yang berfokus pada perlindungan anak di ruang digital.
Melindungi Anak di Era Digital
Di tengah transformasi digital yang pesat, anak-anak dan remaja menghadapi banyak tantangan. Mereka tidak hanya dihadapkan pada peluang baru, tetapi juga risiko yang menyertai penggunaan internet. Roketin Generasi Tunas Digital hadir untuk memberikan pendidikan tentang penggunaan internet yang aman. Program ini ditujukan tidak hanya untuk anak-anak, namun juga untuk orang tua dan guru yang berperan penting dalam membimbing generasi muda.
Tiga Fokus Utama Program
Program ini memiliki tiga fokus utama yang ingin dicapai:
-
Pengajaran Internet Aman: Anak-anak dan orang tua diajarkan cara menggunakan internet dengan bijaksana dan sesuai usia. Ini penting agar mereka tidak terpapar konten yang berbahaya.
-
Penyediaan Literasi Digital: Program ini menyediakan sumber daya dan perangkat yang diperlukan untuk menciptakan pengalaman online yang positif dan produktif. Masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan teknologi dengan hati-hati.
- Implementasi PP TUNAS No 17 Tahun 2025: Kolaborasi antara pemerintah, penyedia layanan internet, dan lembaga pendidikan sangat penting. Tujuannya untuk menciptakan ruang digital yang aman dan ramah anak.
Peran Pemerintah dan Swasta
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan pentingnya konektivitas bagi masa depan anak-anak Indonesia. Ia menyatakan bahwa investasi dalam konektivitas bukan hanya tentang membangun infrastruktur, tetapi juga menyiapkan generasi muda untuk beradaptasi di dunia digital. "Generasi Tunas Digital adalah aset terbesar bangsa," tegasnya.
Dari pihak swasta, CEO MyRepublic Indonesia, Timotius Max Sulaiman, menyampaikan komitmen perusahaannya dalam menumbuhkan talenta digital. Menurutnya, program ini merupakan langkah konkret untuk membekali anak-anak dengan kemampuan menggunakan teknologi secara aman dan bertanggung jawab. Kolaborasi ini sejalan dengan semangat pemerintah untuk melindungi dan memberdayakan anak-anak di dunia digital.
Meningkatkan Literasi Digital di Sekolah
Sekolah memiliki peran sentral dalam program ini. Mereka diharapkan menjadi agen perubahan dalam mendidik siswa menggunakan internet dengan bijak. Siswa yang memahami cara berinteraksi di ruang digital akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan. Program ini juga melibatkan komunitas pendidikan secara luas untuk memastikan pesan yang diusung tersampaikan dengan efektif.
Menghadapi Konten Berbahaya
Dalam era informasi saat ini, konten berbahaya berada di mana-mana. Anak-anak sering kali menghadapi risiko terpapar pada hal-hal yang tidak seharusnya mereka lihat. Oleh karena itu, edukasi yang dilakukan melalui program ini menjadi penting. Dengan pemahaman yang lebih baik, anak-anak dan remaja dapat dilindungi dari ancaman yang mungkin ada. Ini tidak hanya tentang melindungi, tetapi juga mendidik mereka untuk menjadi pengguna internet yang cerdas.
Kesimpulan Akhir yang Informatif
Di saat yang bersamaan, kolaborasi yang terjalin antara pemerintah dan swasta ini menunjukkan bahwa upaya melindungi anak di ruang digital tidak bisa dilakukan sendiri. Semua pihak harus berkontribusi untuk membangun lingkungan yang aman dan produktif bagi generasi mendatang. Upaya ini adalah investasi bagi masa depan, demi melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas teknologi, tetapi juga bijak dalam memanfaatkannya.
Baca selengkapnya di: www.inews.id




