Budaya Chinchorro yang hidup di Gurun Atacama, Chili, sekitar 7.500 tahun lalu merupakan salah satu yang paling menarik dalam sejarah manusia. Mereka dikenal karena praktik mumi yang telah ada jauh lebih lama dibandingkan dengan mumi Mesir kuno. Penemuan terbaru menunjukkan bahwa mumi-mumi ini memiliki otak yang lebih kecil dibandingkan dengan manusia modern. Ukuran otak rata-rata mereka 12 persen lebih kecil daripada otak orang Chili saat ini, mencerminkan standar hidup dan pola makan yang buruk.
Berdasarkan pemindaian CT pada 68 mumi Chinchorro, volume intrakranial (ICV) mereka hanya mencapai 1.321,26 cm³. Sebagai perbandingan, petani pra-Hispanik dari daerah yang sama memiliki ICV 1.336,57 cm³, dan orang Chili modern mencapai 1.481,22 cm³. Data ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam perkembangan otak yang berhubungan dengan malnutrisi di awal kehidupan.
Kondisi lingkungan yang keras di Gurun Atacama mempengaruhi pola makan masyarakat ini. Mereka mengandalkan sumber daya laut untuk bertahan hidup karena akses yang terbatas terhadap tumbuhan atau hewan. Sejarah menunjukkan bahwa selama lebih dari 3.500 tahun, Chinchorro hidup sebagai pemburu-pengumpul, dengan nutrisi yang tidak memadai. Penelitian menyatakan bahwa malnutrisi yang dialami di masa kanak-kanak berhubungan langsung dengan berkurangnya volume otak dan potensi gangguan kognitif.
Berbeda dengan populasi Chinchorro, orang Chili modern menunjukkan peningkatan tinggi badan yang signifikan. Misalnya, tinggi badan wanita di Chili meningkat dari 156,5 cm di tahun 1860-an menjadi 161,5 cm pada tahun 1990-an. Peneliti mencatat bahwa meskipun transisi ke pertanian tidak menghasilkan perubahan besar dalam ukuran tubuh, perbaikan gizi pada abad ke-20 memainkan peran penting. Gizi yang lebih baik, termasuk peningkatan asupan protein hewani dan susu, berkontribusi terhadap pertumbuhan yang lebih baik di generasi mendatang.
Suku Chinchorro merupakan contoh bagaimana lingkungan dan pola makan dapat mempengaruhi perkembangan fisik. Kepadatan gizi yang rendah, terutama pada masa pertumbuhan, menjadi tantangan utama dalam perkembangan otak mereka. Para peneliti berpendapat bahwa akses terbatas terhadap makanan bergizi telah menghalangi pertumbuhan mereka selama berabad-abad. Konsekuensi dari pola makan ini terus berlanjut hingga generasi berikutnya.
Pesan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pentingnya gizi selama masa perkembangan. Nutrisi yang baik tidak hanya mendukung pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif. Dengan demikian, studi tentang mumi Chinchorro tidak hanya menafsirkan kondisi sejarah, tetapi juga memberikan wawasan berharga untuk kesehatan manusia saat ini.
Perubahan gaya hidup dari berburu-pengumpul ke masyarakat pertanian seharusnya menghasilkan peningkatan. Namun, data menunjukkan bahwa ada jeda waktu yang signifikan sebelum perubahan itu terlihat dalam pertumbuhan populasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat modern di Chili saat ini merupakan hasil dari investasi dalam kesehatan masyarakat, pendidikan, dan sanitasi yang lebih baik.
Dari semua temuan ini, jelas bahwa makanan dan lingkungan hidup memiliki dampak mendalam pada perkembangan manusia. Mumi dari Gurun Atacama menjadi penanda sejarah yang menunjukkan perjuangan manusia untuk bertahan hidup di salah satu provinsi terkeras di dunia. Ketika kita mempelajari sejarah, kita tidak hanya mencermati masa lalu, tetapi juga cara masa lalu membentuk kehidupan kita saat ini.
Baca selengkapnya di: tekno.sindonews.com