Citi Indonesia Dinobatkan sebagai Bank Internasional Terbaik versi Euromoney

Citi Indonesia kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih penghargaan sebagai “Indonesia’s Best International Bank” dan “Indonesia’s Best Bank for Large Corporates” dalam ajang bergengsi Euromoney Awards for Excellence. Pengumuman ini menjadi bukti nyata dari komitmen Citi dalam menyediakan layanan keuangan yang berkualitas di pasar Indonesia, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu institusi perbankan terkemuka di tanah air.

Dalam ajang ini, Citi secara global memenangkan 52 penghargaan, termasuk “Banker of The Year” yang diberikan kepada Jane Fraser, CEO Citigroup. Hal ini menegaskan reputasi Citi di industri perbankan internasional dan kekuatan jejaringnya yang saling terhubung di berbagai negara, termasuk Indonesia.

CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut adalah refleksi dari kerja keras timnya. “Penghargaan ini mencerminkan hasil kerja keras dan dedikasi seluruh tim Citi Indonesia yang senantiasa memberi solusi layanan keuangan kelas dunia bagi para klien,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa Citi hadir di Indonesia selama lebih dari 50 tahun dan terus berupaya menjadi mitra perbankan utama bagi klien dengan kebutuhan perbankan lintas batas.

Pada triwulan pertama tahun 2025, Citi Indonesia mencatatkan kinerja keuangan yang positif dengan laba bersih mencapai Rp645 miliar. Ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Rasio Low Cost Fund Citi Indonesia pun stabil di angka 74%, yang menunjukkan efisiensi dana yang baik dari sisi biaya.

Selain itu, Citi Indonesia berhasil mencatatkan Return on Equity (ROE) sebesar 13,3% dan Return on Assets (ROA) sebesar 3,5%. Di sisi kualitas aset, rasio gross Non Performing Loan menurun drastis menjadi 0,2%, jauh lebih baik jika dibandingkan dengan 3,4% di tahun sebelumnya. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Citi Indonesia tidak hanya tumbuh, tetapi juga semakin sehat secara finansial.

Kekuatan likuiditas Citi Indonesia juga terlihat dari rasio Liquidity Coverage (LCR) yang mencapai 340% dan rasio Net Stable Funding (NSFR) di angka 159%. Kedua rasio ini jauh di atas ketentuan minimum yang ditetapkan oleh regulator. Selain itu, Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) tercatat sebesar 43,2%, meningkat dari 39,6% pada tahun sebelumnya.

Penghargaan dari Euromoney ini bukan hanya sekadar pengakuan, tetapi juga menjadi momentum bagi Citi Indonesia untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi para klien. Citi berkomitmen untuk mengoperasikan jaringan global yang kuat serta pemahaman mendalam tentang kebutuhan lokal klien, yang menjadi keunggulan kompetitif baktinya di pasar.

Dalam menghadapi tantangan di masa depan, Citi Indonesia menyadari perlunya adaptasi dan inovasi berkelanjutan. Dengan berbagai layanan keuangan yang komprehensif dan pengalaman lebih dari setengah abad di Indonesia, Citi berupaya untuk terus memenuhi kebutuhan klien di era yang semakin kompleks ini.

Kemitraan yang kuat dengan klien, serta dedikasi dalam memberikan solusi keuangan yang tepat, akan menjadi fokus utama perusahaan dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan kepuasan klien. Kebangkitan industri perbankan di Indonesia menjadi salah satu faktor penggerak bagi pertumbuhan Citi yang berkelanjutan.

Dengan berbagai penghargaan yang dicapai, Citi Indonesia menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berfungsi sebagai bank, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam memajukan perekonomian Indonesia.

Exit mobile version