Dunia Kagum: Afrika dan Amerika Latin Tiru Hilirisasi Baterai RI

Keberhasilan Indonesia dalam menjalankan hilirisasi mineral untuk industri baterai semakin mengemuka di kancah internasional. Dalam gelaran International Battery Summit (IBS) 2025, berbagai negara dari benua Afrika, Asia, hingga Amerika Latin menunjukkan ketertarikan mereka dengan strategi hilirisasi yang diterapkan Indonesia. Menurut Evvy Kartini, Founder National Battery Research Institute (NBRI), Indonesia telah sukses mengambil langkah yang menjadi contoh bagi negara lain. “Ini bukan hanya dibicarakan di dalam negeri, tetapi juga mulai ditiru negara-negara lain,” ujarnya.

Ketertarikan dari Berbagai Negara

Negara-negara yang mulai mempelajari pendekatan Indonesia antara lain adalah Zimbabwe, Kenya, dan Mozambik dari Afrika; Sri Lanka dan Vietnam dari Asia; serta Argentina, Brasil, dan Kuba dari Amerika Latin. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan Indonesia dalam menambah nilai komoditas melalui industrialisasi domestik menjadi perhatian serius di kalangan negara berkembang yang kaya akan sumber daya mineral.

Dindin Wahyudin, Staf Ahli Bidang Ekonomi Kementerian Luar Negeri, menambahkan bahwa keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan nilai tambah mineral hingga 10 kali lipat dibandingkan dengan menjual bahan mentah adalah daya tarik utama yang membuat negara-negara lain ingin meniru langkah ini. “Mereka sangat tertarik bagaimana Indonesia bisa sampai pada tahap ini,” jelasnya.

Produksi yang Sudah Berjalan

Di ajang IBS 2025, sejumlah perusahaan dalam negeri memamerkan hasil nyata dari hilirisasi yang telah dilakukan. Berbagai fasilitas produksi yang sudah beroperasi dan menghasilkan produk bernilai tinggi menjadi bukti bahwa langkah-langkah yang diambil tidak hanya sebatas rencana, tetapi juga telah terealisasi. “Kita bisa lihat sendiri pabrik-pabrik, seperti di Morowali yang sudah beroperasi,” tambah Evvy.

Hal ini menjadi penting, terutama di tengah meningkatnya permintaan global akan baterai sebagai bagian dari transisi energi dan kendaraan listrik. Indonesia, dengan kekayaan mineral yang dimilikinya, memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pemain utama dalam industri ini.

Strategi Berkelanjutan untuk Masa Depan

Kementerian Luar Negeri berkomitmen untuk terus mempromosikan pencapaian Indonesia dalam forum global. Keberhasilan Indonesia dalam hilirisasi mineral diharapkan dapat menjadi model bagi negara lain dalam pembangunan industri yang berkelanjutan. “IBS 2025 ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin hilirisasi mineral global,” kata Dindin.

Negara-negara lain yang menunjukkan minat untuk belajar dari Indonesia sepenuhnya menyadari pentingnya hilirisasi sebagai cara untuk meningkatkan nilai ekonomi dari sumber daya yang dimiliki. Pendekatan ini dianggap lebih berkelanjutan dan berfokus pada penggunaan sumber daya secara efisien.

Dampak Terhadap Ekonomi Lokal

Hilirisasi mineral ini, menurut banyak analis ekonomi, berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah yang kaya akan sumber daya. Dengan pabrik-pabrik yang sudah beroperasi, peluang untuk mempekerjakan tenaga kerja lokal semakin besar.

Sebagai negara yang kaya akan sumber daya, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk memanfaatkan potensinya dengan cara yang berkelanjutan dan produktif. Tindakan proaktif dalam bidang hilirisasi dapat menjadi jalan bagi Indonesia untuk tidak hanya menjadi salah satu penghasil bahan mentah, tetapi juga sebagai pemimpin dalam industri bernilai tambah tinggi.

Dengan keberhasilan yang telah dicapai dan ketertarikan dari berbagai negara, Indonesia kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi pusat hilirisasi mineral global, menjadikan negara ini sebagai contoh bagi negara-negara lain yang ingin mengembangkan industri baterai dan mineral secara berkelanjutan.

Exit mobile version