Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Hasan Sadikin di Bandung telah berhasil melakukan efisiensi operasional dengan beralih dari bahan bakar minyak ke gas yang disuplai oleh PT Pertamina. Langkah ini tidak hanya mendukung upaya efisiensi biaya, tetapi juga berdampak positif terhadap kualitas lingkungan di sekitar rumah sakit. Penggunaan gas sebagai sumber energi utama diharapkan dapat mengurangi emisi karbon serta meningkatkan keselamatan kerja bagi tenaga medis dan pasien.
Dalam pernyataannya, Direktur Utama RSUP Hasan Sadikin, dr. Rachim Dinata Marsidi, mengungkapkan bahwa kebutuhan energi yang andal dan efisien sangat penting bagi operasional rumah sakit yang beroperasi 24 jam. Ia menyebutkan, penggunaan gaslink dari PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dapur dan boiler, termasuk untuk pelayanan pasien di bagian ICU. Dengan beralih ke gas, rumah sakit ini dapat menghemat hingga Rp 3 miliar per tahun dalam biaya operasional.
Sebelumnya, biaya operasional rumah sakit mencapai Rp 8 miliar per tahun saat menggunakan solar, yang kini dapat ditekan menjadi Rp 5 miliar dengan penggunaan gas. “Nominal hasil efisiensi ini dapat dialihkan untuk pengadaan alat kesehatan yang sangat dibutuhkan, seperti ventilator,” tambah dr. Rachim.
Selain itu, Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan, memberikan apresiasi terhadap langkah strategis RSUP Hasan Sadikin. Ia menekankan pentingnya transisi energi bersih dalam mencapai target Net Zero Emission tahun 2060. “Saya berharap rumah sakit lain di Indonesia dapat mengikuti jejak ini,” ungkapnya saat berkunjung ke rumah sakit tersebut pada 6 Agustus 2025.
Pertamina memang berkomitmen mendukung transisi energi bersih di Indonesia dengan berinovasi dalam penyediaan sumber energi. Inisiatif RSUP Hasan Sadikin dijadikan sebagai model bagi rumah sakit lain, sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menuturkan bahwa kolaborasi antara BUMN, pemerintah, dan sektor publik menjadi kunci suksesnya transisi energi nasional.
Dalam konteks ini, efisiensi yang dicapai tidak hanya membantu rumah sakit dari segi biaya, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan. Langkah tersebut sesuai dengan program-program Pertamina yang berfokus pada Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG).
RSUP Hasan Sadikin menjadi contoh nyata bagaimana institusi publik dapat beradaptasi terhadap perubahan dengan memanfaatkan sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi institusi lain untuk melakukan hal serupa demi mewujudkan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan. Terlebih, dr. Rachim berharap agar kerja sama dengan Pertamina dapat terus terjalin untuk menjaga ketahanan energi rumah sakit demi pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Secara keseluruhan, transisi RSUP Hasan Sadikin ke penggunaan gas Pertamina menunjukkan langkah positif dalam mendukung energi bersih dan efisiensi biaya operasional. Dengan demikian, rumah sakit ini tidak hanya berkontribusi terhadap kesehatan pasien, tetapi juga terhadap kesehatan lingkungan secara keseluruhan.
