Harga pangan di Indonesia mengalami kenaikan signifikan di akhir pekan ini, dengan banyak komoditas pokok seperti beras, telur, dan ayam mencatatkan peningkatan harga. Data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) menunjukkan bahwa kondisi ini terjadi hingga Minggu (10/8/2025).
Kenaikan Harga Beras
Harga beras di berbagai jenis kategori mengalami kenaikan. Beras kualitas bawah I meningkat 0,68 persen menjadi Rp14.700 per kilogram, sedangkan beras kualitas bawah II naik 0,69 persen menjadi Rp14.550 per kilogram. Harga beras medium I dan II juga merangkak naik, masing-masing menjadi Rp16.050 dan Rp15.000 per kilogram, meningkat sebesar 0,31 dan 0,32 persen. Bahkan, beras kualitas super I dan II mengalami kenaikan, menjadi Rp17.300 dan Rp16.750 per kilogram, dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,29 dan 0,30 persen.
Daging Ayam dan Telur Mengalami Kenaikan
Selain beras, harga daging ayam dan telur juga menunjukkan trend kenaikan. Daging ayam merangkak naik 0,14 persen menjadi Rp35.700 per kilogram. Telur ayam ras pun tercatat naik 0,16 persen menjadi Rp30.400 per kilogram. Kenaikan harga ini diperkirakan akan berimbas pada biaya hidup masyarakat, terutama bagi keluarga yang bergantung pada komoditas tersebut untuk memenuhi kebutuhan harian mereka.
Kenaikan Harga Sayuran dan Bahan Pokok Lainnya
Tak hanya beras, harga sayuran juga ikut merasakan dampak kenaikan. Bawang merah tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,48 persen menjadi Rp57.750 per kilogram. Cabai merah besar dan keriting juga meningkat masing-masing sebesar 2,99 persen dan 2,37 persen, kini berada di harga Rp48.150 dan Rp47.600 per kilogram. Demikian juga daging sapi kualitas I dan II melanjutkan tren kenaikan, masing-masing dengan harga baru Rp140.100 dan Rp132.300 per kilogram, naik masing-masing sebesar 0,29 persen dan 0,27 persen.
Komoditas yang Turun Harga
Meskipun banyak harga yang naik, beberapa komoditas mengalami penurunan. Bawang putih, yang dulunya berkisar di harga tinggi, kini turun 0,61 persen menjadi Rp40.750 per kilogram. Sementara itu, harga cabai rawit hijau dan merah juga mengalami penurunan, dengan persentase masing-masing 0,32 persen dan 1,69 persen.
Pengaruh Kenaikan Harga
Kenaikan harga pangan ini bukan hanya masalah angka. Hal ini dapat memicu dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas, terutama bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah. Komoditas makanan yang terus melambung dapat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat, menurunkan daya beli, dan berpotensi menambah angka kemiskinan.
Kesimpulan
Dengan kombinasi dari berbagai faktor seperti cuaca, distribusi, dan permintaan pasar, harga pangan akan terus berfluktuasi. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan instansi terkait untuk memantau serta mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga kestabilan harga pangan. Menanggapi situasi ini, masyarakat diharapkan tetap waspada dan bijak dalam mengelola anggaran belanja mereka sehari-hari.
Kenaikan harga pangan akhir pekan ini menunjukkan betapa krusialnya perhatian terhadap sektor pertanian dan penyediaan pangan di Indonesia. Upaya kolaboratif antara pemerintah, produsen, dan konsumen sangat diperlukan untuk memastikan bahwa semua kalangan dapat mengakses pangan dengan harga yang wajar.
