Hilirisasi Perikanan: Peluang Cuan dan Peningkatan Konsumsi Ikan di Indonesia

Dalam upaya meningkatkan konsumsi ikan nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah meluncurkan inisiatif hilirisasi yang bertujuan untuk menciptakan berbagai produk olahan dari hasil laut. Inovasi ini diharapkan bukan hanya meningkatkan angka konsumsi ikan, tetapi juga membuka peluang usaha bagi masyarakat.

Menurut laporan KKP, Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) telah mengembangkan 244 produk inovatif yang mudah diolah. Dari jumlah tersebut, 143 produk sudah diadopsi oleh pelaku usaha. Salah satu produk yang paling banyak diminati adalah abon ikan lembaran dan bakso ikan. "Peluang usaha hilirisasi ini sangat besar. Kami ingin membangun kebiasaan konsumsi ikan dengan produk yang inovatif dan menarik," ujar Tornanda Syaifullah, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.

Hilirisasi tidak hanya berfokus pada inovasi produk, tetapi juga pada edukasi masyarakat. KKP rutin mengadakan sosialisasi untuk memperkenalkan produk-produk berbahan baku ikan dan rumput laut kepada berbagai kalangan, termasuk ibu rumah tangga, anggota PKK, dan pelajar. Melalui pendekatan ini, KKP berusaha menghilangkan persepsi negatif mengenai ikan, seperti bau amis yang sering menjadi kendala dalam konsumsi.

Inovasi Produk dari Hasil Laut

Berbagai produk hasil hilirisasi yang diperkenalkan termasuk abon ikan, mi kristal dari rumput laut, dan cookies ikan. KKP juga mengembangkan produk biofarmakologi yang menggunakan hasil samping dari industri perikanan, seperti albumin dan kolagen yang diekstrak dari kulit dan tulang ikan. Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada produk sampingan yang selama ini tidak dimanfaatkan dengan optimal.

Salah satu tantangan yang dihadapi dalam upaya peningkatan konsumsi ikan adalah rendahnya literasi gizi masyarakat. Kepala BBP3KP Rahmadi Sunoko mengungkapkan bahwa pemahaman yang kurang tentang manfaat gizi ikan sering menjadi penghambat. "Penting bagi kami untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi yang terkandung dalam ikan, agar mereka lebih termotivasi untuk mengonsumsinya," ujarnya.

Peluang Ekonomi dari Hilirisasi Perikanan

Hilirisasi perikanan tidak hanya berpotensi meningkatkan konsumsi, tetapi juga dapat menciptakan lapangan kerja dan kesempatan usaha baru. Dengan inovasi produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga menarik bagi konsumen muda, KKP berharap dapat membangun pasar yang lebih luas untuk produk perikanan.

Dalam konteks ini, hilirisasi menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar domestik maupun internasional. Melalui pengolahan hasil laut yang inovatif, KKP berupaya untuk menjadikan ikan sebagai sumber protein yang lebih dibutuhkan dan diminati.

Program Sosialisasi dan Edukasi

Sebagai bagian dari strategi hilirisasi, KKP aktif melakukan sosialisasi produk ke masyarakat di berbagai daerah. Kegiatan ini mencakup demo memasak dan penyuluhan mengenai cara mengolah produk olahan ikan dengan cara yang menarik. KKP menganggap bahwa pendekatan edukatif ini penting untuk mendorong masyarakat agar tidak hanya mengonsumsi ikan, tetapi juga memahami cara memanfaatkannya dengan bijak.

Dengan adanya program-program ini, diharapkan masyarakat tidak hanya mengenal ikan sebagai makanan tradisional, tetapi juga sebagai bahan baku yang fleksibel untuk berbagai jenis olahan modern.

Inisiatif hilirisasi perikanan oleh KKP merupakan langkah inovatif yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan konsumsi ikan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan. Aspek edukasi dan inovasi produk menjadi kunci utama dalam mendorong masyarakat untuk lebih mengenal dan menyukai ikan sebagai bagian penting dari pola makan sehari-hari.

Exit mobile version