Ekonomi Indonesia Tetap Kokoh: BPS Ungkap Fakta Terkini di Tengah Gejolak Global

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang solid meskipun di tengah gejolak global. Pada kuartal III 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,04%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara maju, termasuk Korea Selatan, China, dan Arab Saudi.

Meningkatnya ekspor dan investasi berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ini. Ekspor Indonesia tumbuh hingga 9,91%, dan investasi juga mencatat pertumbuhan 5,04%. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa meski terdapat tantangan global, ekonomi Indonesia tetap berada pada jalur positif.

Dalam konteks sektor industri, BPS juga mencatat pertumbuhan yang mengesankan. Produksi industri manufaktur meningkat 5,54%. Selain itu, pengeluaran pemerintah mengalami lonjakan signifikan, terutama di bulan September 2025. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah aktif dalam mendorong pertumbuhan melalui belanja anggaran yang lebih tinggi.

Amalia menjelaskan bahwa realisasi belanja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada bulan September berada dalam kondisi yang cukup baik. Ke depannya, realisasi belanja anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perlu didorong agar konsumsi pemerintah dapat tumbuh lebih kuat.

Keberlanjutan pertumbuhan ekonomi ini penting untuk memastikan bahwa sektor-sektor baru dapat berkembang. Amalia menekankan bahwa mengembangkan ekonomi kreatif dan hilirisasi sumber daya alam merupakan langkah strategis. Hilirisasi tidak hanya terbatas pada sektor tambang, tetapi juga harus dilakukan pada produk seperti crude palm oil (CPO) dan rumput laut. Dengan mengolah sumber daya ini menjadi produk bernilai tinggi, potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin besar.

BPS juga mengindikasikan bahwa meski dunia sedang mengalami ketidakpastian geopolitik, Indonesia tetap bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif. Hal ini mencerminkan daya tahan ekonomi dan strategi yang tepat dari pemerintah dalam menghadapi tantangan.

Sebagai catatan tambahan, kontribusi ekspor dalam pertumbuhan ekonomi menjadi hal yang patut dicermati. Meningkatnya permintaan global untuk produk-produk Indonesia menunjukkan bahwa negara ini mampu bersaing di pasar internasional. Ini harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

Namun, tantangan tetap ada. Beberapa faktor eksternal seperti fluktuasi harga komoditas dan kebijakan perdagangan negara lain perlu diperhatikan. Oleh karena itu, keberlanjutan dalam pengembangan sektor-sektor baru sangat diperlukan untuk menyokong pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Penting untuk diingat bahwa pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan juga harus disertai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, pertumbuhan tidak hanya menjadi angka di atas kertas, tetapi harus berkontribusi terhadap perbaikan kualitas hidup masyarakat.

Melihat ke depan, Indonesia perlu terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada di tingkat global. Upaya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mencapai visi ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan.

Satu hal yang pasti, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan semangat optimisme di tengah tantangan global. Dengan pendekatan yang tepat dan strategi yang jelas, ada harapan bahwa pertumbuhan ini dapat berlanjut dan membawa dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com
Exit mobile version