Kekayaan Elon Musk Anjlok Drastis Usai Tesla Setujui Paket Gaji Fantastis Rp16.000 Triliun

Kekayaan Elon Musk mengalami penurunan yang signifikan sebesar 10 miliar dolar AS, setara dengan Rp166,85 triliun. Penurunan ini terjadi setelah Tesla, perusahaan mobil listrik yang dipimpinnya, menyetujui paket gaji sebesar 1 triliun dolar AS atau sekitar Rp16.685 triliun. Keputusan ini diambil dalam rapat pemegang saham baru-baru ini.

Saham Tesla mengalami penurunan lebih dari 3 persen pada perdagangan Jumat, 7 November 2025. Ini merupakan penurunan berturut-turut setelah sahamnya jatuh 3,5 persen di hari sebelumnya. Menurut data dari Forbes, meski kekayaan Musk turun, ia masih tetap tercatat sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih mencapai 481,4 miliar dolar AS (Rp8.032 triliun).

Larry Ellison, pendiri Oracle, berada di posisi kedua dengan kekayaan 289,7 miliar dolar AS (Rp4.833 triliun). Gerard Ellison sempat mendekati kekayaan Musk setelah saham Oracle meroket. Penurunan ini menandai momen penting bagi Musk, yang sebelumnya menjadi orang pertama dengan kekayaan di atas 500 miliar dolar AS dan 400 miliar dolar AS awal tahun ini.

Paket gaji yang disetujui untuk Musk memberikan lebih dari 423 juta saham tambahan jika Tesla memenuhi target tertentu dalam dekade depan. Target tersebut termasuk peningkatan kapitalisasi pasar Tesla menjadi 8,5 triliun dolar AS dan penjualan mobil mencapai 12 juta unit. Namun, penurunan saham ini menunjukkan keraguan di kalangan investor mengenai nilai paket tersebut.

Lebih dari 75 persen pemegang saham Tesla memberikan suara mendukung paket gaji baru ini, meskipun ada penolakan dari sejumlah investor besar. Investor seperti tim investasi internal Morgan Stanley dan Dewan Administrasi Negara Bagian Florida mendukung kesepakatan tersebut. Di sisi lain, beberapa pihak, termasuk Dana Kekayaan Negara Norwegia, mengungkapkan keprihatinan atas potensi risiko dari paket ini.

Ketua Tesla, Robyn Denholm, juga mengungkapkan bahwa kepergian Musk akan berdampak signifikan terhadap nilai perusahaan. Ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap Musk sangat penting bagi masa depan Tesla. Meskipun saham Tesla telah naik 14 persen sepanjang tahun ini, tantangan investor tetap ada, terutama menyangkut keberlanjutan kepemimpinan Musk.

Saham Tesla pada Jumat jatuh ke sekitar 429,70 dolar AS. Penurunan ini menjadi titik kritis setelah dua hari berturut-turut mengalami penurunan. Investasi dan kepemimpinan Musk sering kali menjadi sorotan, terutama menyangkut keputusan dan aksi yang dianggap berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Ke depan, keberhasilan atau kegagalan pencapaian target perusahaan akan menentukan nasib Musk dan Tesla.

Keputusan untuk menyetujui paket gaji ini juga mencerminkan ketegangan dalam perusahaan. Investor yang skeptis berpendapat bahwa dispensasi besar kepada Musk dapat menimbulkan risiko lebih lanjut. Namun, bagi pendukungnya, paket ini adalah langkah strategis untuk menjaga komitmen Musk terhadap perusahaan.

Dalam konteks yang lebih luas, Elon Musk tetap menjadi tokoh sentral dalam industri mobil listrik. Keberhasilannya dan tantangannya akan terus dipantau oleh investor dan publik. Ke depan, potensi pasar dan inovasi yang dilakukan Tesla dibawah kepemimpinannya akan menjadi faktor utama dalam menentukan arah perusahaan dan kesejahteraan finansial Musk.

Baca selengkapnya di: www.inews.id
Exit mobile version