Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa positif pada sesi pertama perdagangan hari ini. IHSG meningkat 0,68 persen atau setara dengan 57,19 poin, mencapai level 8.419 pada Rabu (19/11/2025). Hal ini menggambarkan optimisme pasar terhadap kondisi ekonomi saat ini.
Total volume saham yang diperdagangkan mencapai 27,94 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp20,66 triliun. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1,37 juta kali. Dari 806 saham yang terdaftar, sebanyak 338 saham mengalami kenaikan harga. Sementara itu, 279 saham mengalami penurunan, dan 189 saham lainnya stagnan. Data ini menunjukkan dinamika pasar yang aktif di hari yang sama.
Performa Sektor
Sektor energi menjadi salah satu pendorong utama IHSG, mengalami kenaikan 1,90 persen. Ini diikuti oleh sektor infrastruktur yang naik 0,78 persen dan sektor kesehatan yang meningkat 1,12 persen. Selain itu, sektor bahan baku dan sektor industri juga menunjukkan pertumbuhan, masing-masing dengan kenaikan 0,50 persen dan 1,16 persen.
Berikut adalah ringkasan perubahan sektor:
- Energi: +1,90%
- Infrastruktur: +0,78%
- Kesehatan: +1,12%
- Bahan Baku: +0,50%
- Industri: +1,16%
- Keuangan: +0,58%
- Properti: +0,21%
- Siklikal: +0,24%
- Non Siklikal: +1,04%
- Teknologi: -0,02%
Sektor teknologi justru mengalami penurunan tipis sebesar 0,02 persen. Hal ini menunjukkan adanya spekulasi di beberapa saham yang telah mengalami kenaikan signifikan di periode sebelumnya.
Saham Unggulan
Dalam perdagangan sesi I, terdapat beberapa saham yang menjadi top gainers, mencatatkan kenaikan signifikan. PT Perma Plasindo Tbk (BINO) memimpin dengan kenaikan 26,09 persen, diikuti oleh PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) yang naik 21,51 persen. Selain itu, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) juga mencatat kenaikan 19,92 persen, menunjukkan minat investor yang tinggi pada saham-saham tersebut.
Beralih ke sisi negatif, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers. PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) mencatat penurunan paling signifikan dengan 14,94 persen. Diikuti oleh PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA) yang turun 9,63 persen dan PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) dengan penurunan 8,99 persen.
Analisis Pasar
Kenaikan IHSG ini menggambarkan sentimen positif di kalangan investor. Kepercayaan pasar terlihat dari meluasnya kenaikan harga saham di berbagai sektor. Investor tampaknya tetap optimis meski terdapat beberapa saham yang mengalami penurunan.
Faktor eksternal juga berpengaruh terhadap pergerakan IHSG. Tren global dan data ekonomi dari negara lain dapat memengaruhi keputusan investasi di pasar domestik. Para analis menyarankan agar investor tetap waspada terhadap perkembangan yang ada, terutama terkait dengan kebijakan ekonomi yang mungkin dikeluarkan oleh pemerintah.
Secara keseluruhan, IHSG kembali menunjukkan tren positif di sesi pertama. Ini menjadi tanda baik bagi investor yang mencari peluang investasi jangka panjang. Para pelaku pasar diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini dengan bijak, sembari tetap memperhatikan indikator ekonomi lainnya.
Pergerakan IHSG ini mencerminkan dinamika pasar yang dapat berubah dengan cepat. Investor disarankan untuk terus mengikuti informasi terbaru dan analisis pasar agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi.
Baca selengkapnya di: economy.okezone.com