PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat barang tertinggal yang menghebohkan sepanjang tahun ini. Total estimasi nilai barang tertinggal mencapai Rp12,88 miliar selama periode Januari hingga Oktober 2025. Jumlah barang yang ditinggalkan mencapai 11.670 item.
Dari total tersebut, sebanyak 3.819 barang termasuk kategori berharga. Barang-barang tersebut terdiri dari ponsel, laptop, dan perhiasan lainnya. Angka ini menunjukkan tingginya mobilitas penumpang kereta api sekaligus pentingnya kewaspadaan dalam menjaga barang bawaan.
Upaya KAI dalam Menghadapi Masalah Barang Tertinggal
KAI terus berupaya meningkatkan layanan keselamatan dan keamanan bagi pelanggannya. Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengungkapkan bahwa KAI memperkuat layanan Lost and Found. Layanan ini mempermudah pelanggan dalam menemukan barang yang tertinggal, baik di kereta api maupun di stasiun.
Pelanggan yang kehilangan barang dapat melapor kepada kondektur, petugas pengamanan, atau melalui KAI Contact Center 121. KAI berkomitmen untuk melakukan penelusuran barang yang hilang dengan cepat. Jika barang segera ditemukan, KAI akan mengembalikannya langsung. Jika perlu waktu lebih lama, pihak KAI akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai perkembangan pencarian.
Proses Pengambilan Barang Tertinggal
Setiap barang yang ditemukan akan diberikan label dan dicatat dalam database Lost and Found KAI yang terintegrasi secara nasional. Ini memungkinkan pelaporan dan pencarian barang bisa dilakukan di berbagai stasiun. Pelanggan yang ingin mengambil barang tertinggal harus menunjukkan identitas diri sebagai prosedur keamanan.
Informasi mengenai barang yang ditemukan juga diumumkan melalui pengeras suara di stasiun. Namun, berbeda dengan barang lainnya, makanan hanya dapat disimpan selama 1×24 jam sebelum akhirnya dimusnahkan. Ini dilakukan demi menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat.
Peringatan Menjelang Libur Nataru
Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026, KAI memberikan imbauan agar penumpang lebih berhati-hati. Anne Purba mendorong pelanggan agar selalu memeriksa kursi, rak bagasi, dan area sekitar sebelum turun dari kereta. Hal ini bertujuan agar barang-barang berharga tidak tertinggal.
Dengan meningkatnya jumlah barang tertinggal, KAI menunjukkan pentingnya kesadaran dan kewaspadaan di antara penumpang. Data ini juga menggambarkan betapa aktifnya perjalanan masyarakat menggunakan kereta api.
Mengapa Kesadaran Ini Penting?
Dengan tingginya angka barang tertinggal, hal ini menunjukkan kebutuhan akan peningkatan kesadaran dari setiap penumpang. Barang-barang yang ditinggalkan, terutama yang memiliki nilai tinggi, juga menjadi perhatian bagi KAI dalam menjaga kepercayaan pelanggan.
KAI berupaya menciptakan pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman bagi semua penumpang. Namun, peran aktif penumpang dalam menjaga dan memperhatikan barang pribadi juga sangat diperlukan. Keberhasilan layanan Lost and Found KAI sangat bergantung pada kolaborasi antara perusahaan dan para pelanggannya.
Dengan data yang mencengangkan ini, setiap penumpang diharapkan dapat lebih teliti dan berhati-hati, terutama menjelang masa-masa sibuk seperti liburan. Melalui langkah-langkah preventive dan kewaspadaan, diharapkan angka barang tertinggal dapat ditekan di masa mendatang.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com