Harga emas telah menunjukkan pergerakan yang lesu di pasar global dalam beberapa waktu terakhir. Meskipun tetap berada di atas level psikologis USD 4.000 per troi ons, prospek harga emas untuk jangka menengah hingga panjang masih dianggap menjanjikan. Terdapat tiga faktor utama yang dapat memperkuat harga emas hingga tahun 2026.
Faktor pertama adalah kebijakan bank sentral negara-negara di dunia. Saat ini, banyak bank sentral berupaya mendiversifikasi cadangan devisa mereka. Mereka mulai mengurangi porsi kepemilikan dolar AS dan mata uang lainnya, sembari meningkatkan kepemilikan emas sebagai cadangan. Phillip Streible, Chief Market Strategist dari Blue Line Futures, menyebutkan bahwa tren ini telah dimulai sejak 2022, terpicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik, khususnya konflik Rusia-Ukraina. Rata-rata porsi emas dalam cadangan devisa global kini berada di kisaran 20%. Beberapa negara berupaya meningkatkan porsi ini menjadi sekitar 30% untuk mengurangi risiko terhadap gejolak keuangan.
Faktor kedua yang memperkuat prospek harga emas adalah meningkatnya minat investasi pada instrumen berbasis emas. Sepanjang tahun ini, kepemilikan emas melalui produk exchange-traded fund (ETF) dilaporkan naik sekitar 17%. Kenaikan ini menunjukkan bahwa investor semakin percaya pada emas sebagai aset diversifikasi portofolio. Terlebih lagi, ketidakpastian di pasar keuangan menjadikan emas pilihan yang lebih menarik.
Faktor ketiga berhubungan dengan kebijakan suku bunga di Amerika Serikat. Meskipun tidak ada kepastian kapan suku bunga akan diturunkan, kebijakan ke depan tampak akan lebih longgar. Ekspektasi bahwa siklus pemangkasan suku bunga mungkin dimulai kembali pada tahun 2026 dipandang sebagai sinyal positif bagi perkembangan harga emas.
Dengan ketiga faktor ini, analisis menunjukkan bahwa pergerakan harga emas yang cenderung datar saat ini bisa jadi merupakan fase konsolidasi sebelum memulai kenaikan harga yang lebih tinggi. Hal ini menciptakan peluang bagi investor untuk mengeksplorasi potensi yang ada di pasar emas.
Situasi ini mencerminkan dinamika kompleks antara berbagai faktor global yang mempengaruhi harga emas. Ketidakpastian geopolitik, fluktuasi kebijakan moneter, dan perubahan dalam preferensi investasi menjadi elemen penting yang harus diperhatikan oleh para investor dan pengamat pasar. Pergerakan harga emas ke depan akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana ketiga faktor ini berkaitan satu sama lain.
Oleh karena itu, meskipun pasar emas mengalami beberapa tantangan saat ini, arah yang lebih cerah di masa depan sangat mungkin terwujud. Penetrasi yang lebih besar dari emas dalam cadangan bank sentral dan meningkatnya minat investasi di instrumen berbasis emas dapat berkontribusi pada penguatan harga emas di tahun-tahun mendatang.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com