Wamenkeu: Wapres Gibran Tekankan Pentingnya Pembiayaan Internasional yang Adil di KTT G20

Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, baru-baru ini menggarisbawahi pentingnya pembiayaan internasional yang adil bagi negara-negara berkembang. Pembahasan ini muncul pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Johannesburg, Afrika Selatan. Dalam forum tersebut, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyampaikan perhatian utama mengenai isu ini.

Thomas menekankan bahwa meskipun jalur keuangan telah selesai sebelum pertemuan para pemimpin, pentingnya pembiayaan adil tetap ditekankan oleh Wapres Gibran dalam konteks yang lebih luas. "Wakil Presiden sangat menekankan isu-isu yang menyangkut pembiayaan internasional," ungkap Thomas dalam konferensi pers mengenai hasil KTT G20.

Pada momen tersebut, pentingnya kebijakan dan program yang memudahkan akses ke pembiayaan global bagi negara-negara berkembang menjadi sorotan. Dalam pertemuan ini, Indonesia sebagai negara berkembang juga mengharapkan keberadaan kebijakan yang lebih inklusif. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk menyuarakan aspirasi negara-negara dalam konteks pembiayaan.

Partisipasi Indonesia di KTT G20

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga menjelaskan peran Indonesia dalam KTT G20. Menurutnya, Indonesia mendorong negara-negara Global South untuk memperoleh akses pembiayaan internasional yang lebih mudah dan setara. Ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan keseimbangan dalam perekonomian global.

Sebagai tambahan, Indonesia menampilkan sistem pembayaran berbasis QRIS. Ini merupakan inovasi yang sederhana dan berbiaya rendah. Airlangga mengungkapkan bahwa penggunaan QRIS telah diadopsi oleh banyak negara di ASEAN dan disambut baik di Jepang serta Korea. Pendekatan ini bertujuan untuk mendukung inklusi keuangan di berbagai negara.

Solusi Digital dan Kemajuan Teknologi

Dalam konteks yang lebih luas, ada dorongan untuk memulai dialog mengenai Ekonomi Kecerdasan atau Artificial Intelligence di forum G20. Airlangga menjelaskan bahwa perkembangan teknologi keuangan yang semakin cepat memerlukan kerjasama antarnegara. Hal ini akan membuka peluang baru dalam berbagai bidang perekonomian.

Ketahanan Pangan dan Investasi Strategis

Isu ketahanan pangan juga menjadi bagian penting dari agenda Indonesia di KTT G20. Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu contoh konkret dari solusi yang diusulkan. Ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam berkontribusi pada investasi strategis global. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, terutama di negara-negara berkembang.

KTT G20 tahun ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga langkah konkret dalam menciptakan kebijakan yang lebih adil di tingkat internasional. Dengan penekanan kepada pembiayaan yang adil, Indonesia menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam isu-isu krusial yang dihadapi dunia. Suara Indonesia dalam forum ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara lain.

Lebih lanjut, Indonesia akan terus memperjuangkan agenda global yang berfokus pada kesetaraan dan keadilan. Upaya ini selaras dengan visi negara untuk membangun perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan semua langkah strategis yang diambil, Indonesia berharap dapat menjadi bagian dari solusi bagi tantangan global saat ini.

Baca selengkapnya di: economy.okezone.com
Exit mobile version