Danantara Berencana Selamatkan Krakatau Steel (KRAS): Apa Dampak yang Akan Terjadi?

Danantara turun tangan untuk menyelamatkan PT Krakatau Steel (KRAS). Upaya ini dianggap penting oleh banyak pihak, termasuk ekonom senior Ryan Kiryanto. Melalui intervensi Danantara, kondisi keuangan Krakatau Steel diharapkan bisa lebih sehat dan meningkatkan daya saing BUMN ini di pasar.

Intervensi ini berupa penyertaan modal sekitar USD 500 juta atau setara Rp 8,3 triliun. Dengan adanya suntikan dana ini, manajemen Krakatau Steel percaya bahwa produksi dan kapasitas operasional perusahaan dapat meningkat. Dalam konteks ini, daya saing di segmen baja nasional pun akan lebih terjamin.

Dalam pandangan Ryan, upaya penyehatan ini memiliki beragam implikasi positif. Pertama, daya saing Krakatau Steel akan lebih unggul dibandingkan dengan pesaing lain, baik itu perusahaan swasta maupun BUMN lain yang memerlukan baja dalam proyek konstruksi. “Dengan peningkatan daya saing, penjualan produk KS juga akan meningkat,” jelas Ryan.

Pentingnya keberagaman produk juga menjadi perhatian. Ryan merekomendasikan agar Krakatau Steel meningkatkan variasi produk yang ditawarkan. Dengan menawarkan lebih banyak variasi, Krakatau Steel akan lebih siap menghadapi serbuan baja impor, khususnya dari China. Keberagaman ini tidak hanya akan memenuhi permintaan lokal, tetapi juga membuka peluang baru di pasar internasional.

Danantara, sebagai mitra strategis, memang memiliki tanggung jawab untuk mendukung perusahaan-perusahaan besar. Ini tidak hanya berlaku untuk Krakatau Steel, tetapi juga untuk perusahaan BUMN lainnya seperti Telkom, PLN, dan Pertamina. Dengan dukungan ini, Danantara berupaya memfasilitasi pengembangan bisnis yang lebih baik untuk para BUMN tersebut.

Ryan juga menekankan pentingnya tata kelola yang baik dalam proses penyertaan ini. Krakatau Steel wajib mengikuti ketentuan dan syarat yang ditetapkan oleh Danantara. “Ada do dan don’t yang harus dipatuhi KS. Ini penting agar intervensi berjalan efektiv,” kata Ryan. Hal ini menunjukkan bahwa transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci dalam pelaksanaan rencana ini.

Dengan suntikan modal ini, Krakatau Steel secara berskala diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dalam proses produksi. Ini diharapkan akan mempengaruhi harga jual produk, menjadikannya lebih kompetitif di pasar. Dengan demikian, diharapkan konsumen akan lebih memilih produk dalam negeri daripada produk impor.

Keputusan Danantara untuk terlibat langsung dalam penyelamatan Krakatau Steel juga disambut baik oleh berbagai pihak. Diharapkan, langkah ini tidak hanya menguntungkan Krakatau Steel tetapi juga memberikan dampak positif bagi industri baja di Indonesia secara keseluruhan. Penyehatan Krakatau Steel diharapkan jadi titik awal bagi revitalisasi industri baja nasional.

Rohan Hafas, Managing Director Stakeholder Management and Communications Danantara, mengungkapkan komitmennya untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh. Hal ini bertujuan untuk menciptakan profitabilitas yang berkelanjutan bagi Krakatau Steel. Salah satu langkah yang disoroti adalah peningkatan kinerja operasional, yang diharapkan dapat dilakukan dengan baik tanpa mengabaikan tata kelola perusahaan yang baik.

Semua langkah ini diharapkan akan menjadikan Krakatau Steel sebagai produsen baja nasional yang lebih kompetitif. Melalui sinergi dengan Danantara, Krakatau Steel memiliki peluang untuk bangkit dari keterpurukan. Upaya ini mencerminkan harapan akan masa depan industri baja di Indonesia yang lebih cerah.

Dengan demikian, semua mata kini tertuju pada Krakatau Steel dan dampak dari langkah penyelamatan ini. Apakah Krakatau Steel mampu memenuhi harapan yang ada di pundaknya? Hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan tersebut.

Baca selengkapnya di: economy.okezone.com
Exit mobile version