Angela Gilsha Dikejar Kapal Tambang di Raja Ampat: Momen Menegangkan!

Angela Gilsha baru-baru ini membagikan sebuah pengalaman menegangkan di media sosial yang menyita perhatian banyak orang. Dalam aksi bersama Greenpeace Indonesia, ia mengalami situasi mencekam saat dikejar sebuah kapal tambang di Pulau Kawe, Raja Ampat. Video yang diunggah di akun TikTok @greenpeaceid menunjukkan momen emosional Angela saat menceritakan insiden tersebut.

Kunjungan ke Raja Ampat, yang dikenal dengan keindahan alamnya, dimulai dengan eksplorasi Pulau Kawe. Angela menggambarkan pesona pulau tersebut dengan pasir putih, terumbu karang berwarna neon, dan lautan yang penuh dengan ikan. Namun, keindahan itu segera terhapus saat ia menyaksikan kerusakan yang ditimbulkan oleh tambang nikel. Di lokasi tersebut, alat-alat berat terlihat beroperasi di antara tanah yang terkelupas, sementara air laut yang semula jernih berubah menjadi coklat keruh akibat sedimen tambang.

Pengalaman menegangkan dimulai ketika suara klakson dari petugas keamanan tambang membangkitkan rasa panik di dalam diri Angela dan tim Greenpeace. Rasa ingin tahunya pun berubah menjadi pertanyaan. “Kenapa kita diklaksonin? Ini kan legal? Kalau legal, kenapa nggak boleh lihat?” ujarnya saat situasi semakin mencekam.

Ketegangan meningkat ketika mereka berusaha meninggalkan lokasi, namun sebuah speedboat muncul dan mulai mengejar kapal mereka. “Awalnya aku pikir mereka hanya ingin tahu siapa kita, tetapi ternyata kapal itu mengikuti sampai jauh,” ungkap Angela kala mengenang momen itu.

Meskipun diliputi rasa takut, bintang film ini menganggap pengalaman tersebut sangat berharga dan menyadarkan banyak orang akan kerusakan yang sedang terjadi di Raja Ampat, yang merupakan salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Keterlibatan Angela dalam aksi Greenpeace merupakan bentuk prinsip “bearing witness”, di mana ia hadir untuk melihat dan menginformasikan kondisi lingkungan yang memprihatinkan.

Kisah Angela langsung menjadi viral dan memicu reaksi keras dari masyarakat. Banyak netizen yang mengecam keberadaan tambang di dekat daerah wisata yang indah ini. Perasaan kecewa dan kemarahan mengemuka di media sosial, terutama dalam upaya untuk menyelamatkan Raja Ampat. Hashtag seperti #SaverajaAmpat menjadi tren, mencerminkan kepedulian publik terhadap lingkungan dan kekecewaan mereka terhadap kegagalan pemerintah dalam menjaga keindahan alam tersebut. “Ternyata masih beroperasi. Pemerintah nggak bisa dipercaya,” tulis salah satu akun.

Melihat reaksi tersebut, Greenpeace menyatakan komitmennya untuk terus memantau dan melaporkan kerusakan lingkungan. Setiap informasi yang mereka sampaikan berasal dari observasi langsung di lapangan, mencerminkan realitas yang terjadi di Raja Ampat.

Kisah Angela Gilsha bukan hanya sekedar pengalaman pribadi, tetapi juga sebuah pengingat akan pentingnya menjaga keindahan alam Indonesia. Dengan banyaknya keanekaragaman hayati yang terancam, setiap langkah untuk melindungi lingkungan patut dicatat. Upaya kolektif dari masyarakat dan organisasi dapat menjadi kunci dalam menjaga warisan alam yang tak ternilai ini.

Exit mobile version