Curhat Gibran Marten Saat Bintangi Film Horor ‘Lorong Kost’, Ungkap Proses Perannya

Aktor Gibran Marten, yang dikenal sebagai putra dari Roy Marten, baru-baru ini terlibat dalam film horor berjudul Lorong Kost yang diproduksi oleh Minka Rosie Production. Dalam film garapan sutradara Ganank Dera ini, Gibran memerankan karakter utama bernama Bayu, seorang anak kost yang menghadapi berbagai teror di tempat tinggalnya.

Dalam sebuah wawancara, Gibran mengungkapkan bahwa ide untuk film ini berasal dari pengalaman pribadi ketika ia tinggal di kost. "Saat datang ke rumah produksi Minka, saya berbagi cerita seram yang dialami selama ngekost. Mereka ingin menciptakan film yang nyata dan relatable bagi banyak orang," jelas Gibran. Menurutnya, meski ide awal berasal darinya, bagian terbesar cerita merupakan hasil kreativitas dari sutradara dan penulis skenario.

Proses Pendalaman Peran

Gibran menyampaikan bahwa proses pendalaman peran Bayu tidak terlalu sulit. “Sutradara Ganank ingin semua pemain merasa nyaman saat berakting, sehingga akting mengalir secara alami,” ujarnya. Gibran juga merasakan kenyamanan saat berkolaborasi dengan para pemain lainnya, terutama Nadhira Hill, yang sebelumnya telah ia temui di proyek film lain. "Kebetulan, saya sudah pernah bermain bersama Nadhira, jadi saat bertemu lagi, kami berdua merasa lebih santai," tambahnya.

Film Lorong Kost dijadwalkan tayang perdana di seluruh bioskop di Indonesia mulai 26 Juni 2025. Gibran berharap film ini dapat membawa penonton menyelami kegelapan dan teror yang tersembunyi dalam dinding kost tua yang menjadi latar cerita.

Para Pemain dan Chemistrynya

Film horor ini tidak hanya dibintangi oleh Gibran dan Nadhira, tetapi juga menampilkan Ence Bagus, Lucky L Moniaga, Yatti Surachman, Aina Nisa, Amel Alvi, Zilly Larasati, dan Ali Qbow. Meski awalnya terdapat rasa canggung di antara para pemain yang baru pertama kali bertemu, persahabatan cepat terbentuk saat mereka melakukan reading dan syuting bersama. Hal ini membantu menciptakan chemistry yang kuat di antara mereka, menambah kekuatan film ini.

Gibran juga mengungkapkan harapannya bahwa Lorong Kost dapat menghadirkan pengalaman menegangkan bagi penonton tanpa perlu memikirkan aspek logis. “Kami ingin penonton merasakan pengalaman horor dan ketegangan yang selama ini kami alami di kost,” katanya.

Kesimpulan yang Menarik

Dari semua pengalaman yang dibagikan Gibran, dapat dilihat bahwa Lorong Kost bukan hanya sekadar film horor. Ini juga menjadi medium bagi Gibran untuk berbagi momen-momen seram yang ia alami di dunia kost, yang dikhususkan untuk menghibur dan memberikan ketegangan bagi para penontonnya. Kombinasi antara penulisan yang kuat dan performa menarik dari para aktor diharapkan mampu menyajikan cerita horor yang khas dan dapat diingat. Film ini jelas menjadi salah satu yang layak dinantikan oleh pecinta genre horor di tanah air.

Exit mobile version