Artis dan anggota Komisi VII DPR, Dina Lorenza Audria, tengah menyerukan pemerintah untuk lebih gencar memberikan dukungan kepada sineas dan produser film lokal. Dorongannya berakar dari permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku industri film di Indonesia, terutama dalam hal pendanaan dan distribusi film.
Dina mencatat, banyak sineas lokal mengalami kesulitan dalam memproduksi film berkualitas disebabkan oleh kendala biaya. Ia mengungkapkan bahwa biaya promosi untuk film kecil bisa mencapai Rp 1 hingga 2 miliar, sementara pembuatan digital cinema package berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per film. “Kesenjangan dalam pendanaan ini membuat banyak ide kreatif tidak terwujud,” jelasnya.
Dukungan Konkrit Diperlukan
Tuntutan Dina tidak hanya berhenti di tingkat pendanaan. Ia juga menekankan pentingnya dukungan konkret dari pemerintah dalam hal infrastruktur dan akses distribusi. “Karya sineas Indonesia perlu dilihat dan diapresiasi oleh masyarakat luas,” katanya. Hal ini menunjukkan bahwa tanpa dukungan yang memadai, karya-karya seni tersebut sulit untuk berkembang.
Dina berharap pemerintah dapat menyediakan lebih banyak layar di daerah yang masih minim fasilitas bioskop. “Ini akan mendorong masyarakat di daerah untuk menikmati film buatan lokal, sehingga dapat menambah pemasukan bagi sineas,” tuturnya. Penyampaian pesan yang jelas ini bertujuan agar industri film lokal tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa tumbuh lebih pesat.
Pentingnya Infrastruktur Distribusi
Menyusul pernyataan yang telah disampaikan, Dina mengingatkan bahwa infrastruktur distribusi film di Indonesia masih belum merata. Ia mengatakan, “Ini merupakan salah satu faktor yang menghambat kemajuan industri film kita.” Dengan infrastruktur yang memadai, film-film lokal dapat lebih mudah dijangkau oleh penonton di berbagai daerah.
Kondisi ini juga menciptakan peluang bagi sineas muda untuk terus berkreasi. Dengan adanya dukungan yang tepat, mereka diharapkan bisa menghasilkan berbagai film yang menggambarkan kekayaan budaya dan cerita lokal. “Kita butuh keberanian dari pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konkret dan strategis,” ungkapnya.
Peluang untuk Sineas Muda
Para sineas muda menjadi harapan untuk membawa angin segar dalam industri film tan tanah air. Mereka memiliki potensi besar untuk menciptakan karya yang inovatif dan segar. Namun, mereka perlu didukung dengan baik agar bisa bersaing di industri yang semakin kompetitif. Menurut Dina, banyak ide-ide kreatif yang harus disalurkan untuk mendukung pertumbuhan industri film Indonesia.
Selain itu, dukungan dari berbagai pihak juga sangat penting. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan sektor lainnya dapat membuka peluang baru bagi sineas lokal. “Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, semua pihak harus bersinergi,” lanjutnya.
Penutup yang Mendorong Aksi
Dengan seruan tersebut, Dina Lorenza menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap industri film lokal. Ia berharap pemangku kebijakan di pemerintahan dapat memahami urgensi ini. “Kita semua perlu bergerak untuk mendukung sineas yang membawa cerita dan budaya Indonesia ke layar lebar,” tutupnya.
Penting untuk diketahui bahwa kebangkitan industri film di Indonesia merupakan tanggung jawab bersama. Dukungan konkret dan sinergi antara berbagai pihak dapat mengubah wajah industri film lokal ke arah yang lebih baik.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com