Industri pariwisata global kini menghadapi transformasi signifikan melalui penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI). TOURISE, bersama perusahaan digital Globant, baru saja merilis laporan berjudul Tourism’s AI Takeover: Reinventing Travel through Agentic Tourism. Laporan ini memperkenalkan konsep baru yang dinamai Agentic Tourism. Model ini dirancang untuk mengoptimalkan pengalaman wisatawan dari tahap perencanaan hingga operasional, menjadikan perjalanan lebih efisien dan responsif.
Agentic Tourism menawarkan lima agen AI yang saling terhubung. Fokus utama dari konsep ini adalah meningkatkan kenyamanan wisatawan, efisiensi destinasi, serta mendukung keberlanjutan. Dalam laporan tersebut, dijelaskan bahwa agen-agen ini bekerja dengan memanfaatkan data untuk beradaptasi dengan kondisi di lapangan. Hal ini memberikan pengalaman perjalanan yang lebih mulus, di mana rute wisata dapat berubah sesuai cuaca, dan venue bisa menambah staf saat ramai.
Pertumbuhan pasar pariwisata global juga menunjukkan angka yang menjanjikan. Pada tahun 2024, sektor pariwisata diprediksi menghasilkan pendapatan sebesar 10,9 triliun dolar AS, berkontribusi hampir 10 persen terhadap PDB global. Selain itu, pasar teknologi AI untuk pariwisata diperkirakan akan berkembang dari 3,4 miliar dolar AS pada 2024 menjadi 13,9 miliar dolar AS pada tahun 2030. Ini menunjukkan pentingnya digitalisasi dalam sektor ini.
Lima Agen AI yang Mengubah Pariwisata
Agentic Tourism terdiri dari lima kelompok agen AI yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman wisatawan dan keberlanjutan destinasi. Berikut adalah lima agen tersebut:
- Experience Maximizer: Menyusun dan menyesuaikan rencana perjalanan secara real time untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
- Operations Optimizer: Mengatur tenaga kerja dan fasilitas untuk mencegah antrean dan kemacetan aktivitas di destinasi.
- Regeneration Guardian: Memastikan keberlanjutan lingkungan dan sosial dengan menjaga keseimbangan aktivitas wisata.
- Wellness Agent: Menjamin bahwa wisatawan selalu merasa aman dan nyaman selama perjalanan.
- Opportunity Connector: Menghubungkan wisatawan dengan bisnis dan kegiatan lokal yang relevan untuk menciptakan pengalaman yang lebih otentik.
Konsep ini diharapkan dapat menciptakan destinasi yang efisien, inklusif, dan tetap berorientasi pada manusia meskipun teknologi menjadi bagian yang dominan.
Menteri Pariwisata Arab Saudi, Ahmed Al-Khateeb, menyatakan bahwa Agentic Tourism adalah sebuah gerakan baru. “AI membuka peluang transformasi bagi negara-negara dengan destinasi unggulan maupun kawasan yang sedang berkembang,” katanya. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi tidak hanya menguntungkan negara maju tetapi juga memberikan kesempatan bagi negara berkembang untuk menarik lebih banyak wisatawan.
Martin Migoya, CEO dan Co-Founder Globant, menambahkan bahwa era baru pariwisata harus dipimpin oleh destinasi yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan pengalaman manusia, bukan menggantikannya. “Agentic Tourism memberikan panduan berharga untuk mendigitalkan pengalaman wisata secara menyeluruh,” jelasnya.
Dampak dan Peluang di Masa Depan
Dengan penerapan AI dalam pariwisata, diharapkan sektor ini dapat menghadapi tantangan yang ada. Hal ini termasuk pengelolaan kerumunan, peningkatan pelayanan simpatisan, dan keberlanjutan lingkungan. Selain itu, model ini juga dapat berkontribusi pada penciptaan peluang ekonomi baru. Hasil dari pengimplementasian Agentic Tourism tidak hanya memberikan manfaat bagi wisatawan, tetapi juga bagi destinasi dan masyarakat lokal.
Transformasi ini hadir di waktu yang tepat, terutama menjelang TOURISE Summit yang akan digelar di Riyadh pada 11–13 November 2025. Laporan ini memberikan peta jalan bagi pemerintah, pelaku industri, dan operator pariwisata untuk mengadopsi AI secara bertanggung jawab. Dengan demikian, sektor pariwisata dapat beradaptasi dan tumbuh secara berkelanjutan dalam era digital.
Akhirnya, AI dalam pariwisata bukan hanya tentang teknologi. Ini adalah tentang menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan dan pengelola destinasi. Transformasi yang sedang berlangsung ini memiliki potensi untuk memfasilitasi perjalanan yang lebih kaya dan lebih berarti di seluruh dunia.
Baca selengkapnya di: www.suara.com