Nikita Mirzani Tuntut Ganti Rugi Rp200 M, Reza Gladys Siap Gugat Balik Rp504 M: Apa yang Terjadi?

Sidang mediasi gugatan antara Nikita Mirzani dan Reza Gladys kini memasuki babak baru. Pemain film ini meminta ganti rugi sebesar Rp200 miliar terkait kasus perdata yang dihadapinya. Permintaan ini disampaikan setelah vonis empat tahun dan denda Rp1 miliar dijatuhkan kepada Reza Gladys.

Kuasa hukum Nikita, Galih Rakasiwi, menyatakan bahwa ganti rugi yang diminta mengacu pada kerugian immateriil. Angka yang diajukan ini lebih rendah dibandingkan angka awal, yaitu Rp244 miliar. Galih berargumen bahwa Nikita harus mendapatkan kompensasi layak sebagai seorang ibu dari tiga anak yang saat ini menghadapi dampak hukum yang serius. Ia juga menegaskan bahwa kerugian ini berlangsung karena Nikita tidak bisa bekerja akibat situasi hukumnya.

Pihak Reza Gladys tidak tinggal diam. Mereka berencana untuk menggugat balik dengan tuntutan lebih besar, yaitu Rp504 miliar. Angka ini terdiri dari dua bagian. Pertama, sebesar Rp4 miliar merupakan klaim terkait pemerasan. Kedua, Rp500 miliar adalah ganti rugi immateriil akibat kerugian yang dialami Reza dan suaminya, Attaubah Mufid.

Surya Batubara, kuasa hukum Reza Gladys, menjelaskan bahwa mereka menghitung kerugian ini dengan bantuan konsultan khusus. Ia menyatakan bahwa tuntutan tersebut adalah respon terhadap proposal perdamaian yang diajukan oleh Nikita. Reza menganggap bahwa kerugian namanya dan hasil usaha yang menurun merupakan hal yang sangat merugikan.

Selanjutnya, Galih Rakasiwi menyatakan bahwa pihaknya memberikan waktu bagi Reza Gladys dan Attaubah untuk merespons tawaran tersebut hingga 18 November 2025. Jika mereka menerima tawaran tersebut, kasus dapat diselesaikan tanpa berlanjut ke pengadilan lebih lanjut.

Menariknya, tekanan dalam kasus ini membuat dinamika antara kedua belah pihak menjadi semakin kompleks. Setiap pihak merasa berhak untuk menuntut ganti rugi yang dianggap sesuai dengan kerugian mereka. Hal ini terlihat dari tingginya nilai tuntutan yang diajukan masing-masing.

Di tengah situasi ini, masyarakat menyaksikan bagaimana hukum, reputasi, dan emosi berperan dalam konflik terbuka ini. Media juga mencermati perkembangan situasi ini karena banyak masyarakat yang tertarik dengan kisah publik ini.

Kisah ini menjadi bukti bahwa konflik yang dialami figur publik dapat memengaruhi banyak aspek, baik secara pribadi maupun profesional. Para pengacara di kedua belah pihak berupaya sebaik mungkin untuk melindungi kepentingan klien mereka.

Dengan adanya tuntutan balasan dari Reza Gladys, sidang berikutnya dipastikan akan semakin menarik untuk diikuti. Publik menunggu jawaban resmi dari Reza terhadap proposal Nikita.

Situasi ini juga mengingatkan kita pentingnya mengambil langkah hati-hati dalam menangani konflik. Konflik yang melibatkan publik figur sering kali menjadi sorotan dan dapat berdampak pada publik. Hal ini menjadikan proses hukum tidak hanya sebagai alat penegakan keadilan, tetapi juga sebuah panggung bagi kedua belah pihak untuk mempertahankan nama baik mereka.

Ke depan, semua mata akan tertuju pada kelanjutan persidangan ini dan bagaimana kedua pihak akan merespons situasi yang berkembang. Pastinya, ini adalah drama hukum yang patut untuk diperhatikan oleh siapa pun yang mengikuti perkembangan dunia hiburan dan hukum di Indonesia.

Baca selengkapnya di: www.medcom.id
Exit mobile version