Andre Rosiade, ayah dari Azizah Salsha, mengungkapkan kekecewaannya atas kritik yang diarahkan pada putrinya. Setelah perpisahan Azizah dengan Pratama Arhan, warganet ramai memberikan hujatan. Menurut Andre, proses perceraian antara mereka berlangsung damai tanpa drama. Namun, kondisi ini berubah ketika komentar negatif terus menghujani Azizah di media sosial.
Dalam wawancara di kanal YouTube dr. Richard Lee, Andre menyatakan bahwa Azizah tidak melakukan kesalahan yang pantas mendapat hujatan. Ia memperjelas bahwa perpisahan tersebut dilakukan dengan penuh penghormatan. Andre menilai netizen telah melampaui batas dengan menyerang putrinya secara langsung meski tidak ada alasan yang jelas untuk melakukan itu.
Andre menyampaikan, “Pisahnya baik-baik. Saya rasa sih fair ya, tanpa saling menyakiti.” Ia merasa putrinya terus menjadi sasaran empuk dalam komentar-komentar negatif. Andre juga menyoroti fenomena budaya perundungan massal atau cancel culture yang sedang terjadi di media sosial.
Rasa prihatin Andre semakin mendalam karena kritik yang diterima Azizah tidak hanya terjadi setelah perpisahan, tetapi juga sejak awal pernikahannya. “Dari awal nikah sampai sudah pisah, Azizah terus jadi korban. Kan dia nggak bikin dosa sama publik,” ungkap Andre. Ia mempertanyakan logika di balik semua hujatan ini.
Andre Rosiade menekankan bahwa tidak ada tindakan zalim yang dilakukan putrinya. Ia mengingatkan bahwa Azizah tidak terlibat dalam tindakan merugikan siapa pun, seperti korupsi atau mencelakai orang. “Tapi terus diserang,” imbuhnya dengan nada heran.
Dalam konteks ini, Andre mengajak publik untuk merenungkan kembali tindakan mereka yang berpotensi menyakiti orang lain. Pertanyaannya sederhana, “Azizah dosanya apa sih sama orang?” Dengan pernyataan tersebut, Andre ingin menekankan pentingnya memberikan dukungan kepada orang-orang di sekeliling kita, alih-alih terjebak dalam komentar negatif.
Sikap Andre ini mencerminkan perhatian yang besar terhadap kesejahteraan emosional putrinya. Dalam era digital saat ini, tindakan warganet dapat berdampak besar pada psikologi individu. Andre berharap agar masyarakat lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial dan tidak terbawa emosi saat memberikan komentar.
Kritik yang dialami Azizah menjadi sorotan yang menunjukkan sisi gelap dari interaksi virtual. Andre mengingatkan, tindakan yang tampaknya sepele di media sosial dapat memiliki konsekuensi serius bagi orang yang diserang. Penting bagi kita untuk memperhatikan dampak dari setiap kata yang dituliskan.
Azizah Salsha memang menjadi figur yang menarik perhatian media dan publik. Meski begitu, dia berhak mendapatkan perlindungan dari berbagai bentuk perundungan. Dalam hal ini, Andre Rosiade berusaha menjadi suara bagi putrinya dan menuntut keadilan serta pemahaman dari masyarakat.
Fenomena ini menunjukkan betapa cepatnya publik membentuk opini tanpa mengetahui fakta sebenarnya. Andre menegaskan bahwa masyarakat harus lebih bijaksana dalam memberikan penilaian. Permintaan Andre kepada warganet untuk memberikan alasan rasional atas hujatan yang ditujukan kepada anaknya adalah panggilan untuk membangun budaya kritik yang lebih konstruktif.
Kehadiran budaya perundungan di media sosial menjadi sebuah diskusi yang harus diangkat. Sangat penting bagi setiap individu untuk menghargai sesama dan menghindari komentar yang berpotensi melukai. Dalam era ini, sikap saling menghormati harus menjadi prioritas.
Dengan situasi yang dialami Azizah, kita diingatkan akan tanggung jawab kita sebagai pengguna media sosial. Setiap komentar dan tindakan kita dapat memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada yang kita sadari.
Baca selengkapnya di: www.medcom.id