Pria yang dikenal dengan julukan “Pyjama Man” telah diseret ke pengadilan di Singapura. Johnson Wen, seorang warga negara Australia berusia 26 tahun, melompat melewati barikade dan menyerang Ariana Grande saat pemutaran perdana film “Wicked: For Good” di Universal Studios. Insiden itu terjadi pada Kamis, 13 November 2025.
Wen terlihat di depan hakim melalui video dari sel tahanan. Dia mengaku akan bersalah atas tindakannya. Pada awalnya, Wen didakwa berdasarkan Pasal 290(a) KUHP terkait gangguan publik. Hukuman maksimal yang dihadapinya adalah denda sebesar 2.000 dolar Singapura, setara dengan sekitar Rp 25,7 juta. Namun, pihak jaksa kemudian mengubah dakwaan menjadi Pasal 290(b), yang bisa berujung pada hukuman penjara hingga tiga bulan.
Menurut data, Wen memicu keributan antara pukul 19.00 hingga 19.11 waktu setempat. Hal ini terjadi saat Ariana dan beberapa aktris lain sedang berjalan di karpet merah acara pemutaran perdana tersebut. Berita mengenai serangan ini tersebar luas dan menarik perhatian publik.
Hakim Distrik Janet Wang menawarkan jaminan sebesar 3.000 dolar Singapura. Namun, Wen tidak memiliki teman atau keluarga di Singapura untuk dijadikan penjamin. Hal ini semakin memperberat posisi hukumnya.
Akun media sosial Wen dikenal dengan video-videonya yang menunjukkan aksinya berlari menuju selebritas terkenal seperti Katy Perry dan The Weeknd. Ini menunjukkan bahwa Wen adalah seorang kreator konten yang cukup dikenal di dunia maya. Namun, aksinya di Singapura menuai kritik dan kecaman.
Sidang hari pertama berakhir dengan permintaan waktu tambahan dari jaksa penuntut umum. Sidang berikutnya dijadwalkan pada 17 November 2025. Kejadian ini menyoroti isu keamanan di acara-acara publik. Banyak penggemar dan masyarakat yang merasa khawatir terhadap keselamatan para selebritas.
Kasus ini juga membuat publik semakin waspada terhadap keamanan dalam mendukung acara akbar, khususnya yang dihadiri oleh bintang-bintang terkenal. Masyarakat berharap agar pihak keamanan bisa bertindak lebih tegas untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Dengan semakin banyaknya kasus serangan terhadap publik di berbagai acara, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang perlunya sistem keamanan yang lebih baik. Ini tidak hanya berlaku untuk acara yang dihadiri selebritas, tapi juga acara lain yang melibatkan kerumunan besar.
Wen kini harus menghadapi konsekuensi dari tindakannya. Keberanian dan ketidakpahaman tentang batasan dalam berinteraksi dengan orang-orang terkenal bisa berujung pada masalah hukum yang serius. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi banyak orang tentang pentingnya menghormati privasi dan batasan orang lain.
Publik terus menunggu perkembangan selanjutnya dari sidang ini. Semoga ke depan, kejadian serupa tidak terulang dan keamanan di acara publik bisa lebih terjamin.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com