DBD Serang Kota Balikpapan: 292 Kasus Terlaporkan, Warga Diminta Waspada

Kota Balikpapan kini menghadapi situasi yang mengkhawatirkan terkait lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) selama musim hujan. Hingga pertengahan September 2025, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mencatat sebanyak 292 kasus DBD, termasuk satu kasus kematian. Data ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan dampak perubahan cuaca yang memicu kehidupan nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama penyakit ini.

Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Alwiati, menegaskan pentingnya kewaspadaan di kalangan masyarakat. “Sudah totalnya 292 kasus. Ya, memang ada peningkatan dari tahun sebelumnya,” ungkap Alwiati. Dalam laporan tersebut, lonjakan kasus DBD terlihat terutama di beberapa kelurahan seperti Sungai Nangka dan Graha Indah, yang masing-masing mencatat tambahan tiga kasus, serta Karang Joang dan Batu Ampar dengan dua kasus.

Peristiwa kematian akibat DBD terjadi di Kelurahan Gunung Sari Ilir, dan korban diketahui merupakan warga berusia muda. Meskipun hanya ada satu kasus kematian, Alwiati tetap menghimbau masyarakat untuk waspada dan menjaga kebersihan lingkungan. Ia menambahkan bahwa langkah-langkah antisipatif sangat penting untuk menekan penyebaran penyakit.

Dalam upayanya memerangi penyebaran DBD, Dinas Kesehatan Balikpapan mengimbau masyarakat untuk melakukan sejumlah tindakan. Di antaranya adalah menjaga kebersihan lingkungan rumah, secara rutin menguras dan menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan, serta menyemprotkan fogging di area-area yang ditemukan kasus DBD. Tindakan ini diharapkan dapat memutus siklus hidup nyamuk yang membawa virus penyebab DBD, terutama saat peralihan musim.

Keberadaan DBD ini menjadi perhatian khusus seiring dengan banyaknya kelurahan yang tercatat mengalami peningkatan kasus. Penduduk diminta untuk lebih proaktif dalam menjaga kebersihan demi kesehatan bersama. Dengan budaya gotong royong, masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk mengurangi risiko penularan penyakit.

Dinas Kesehatan sendiri telah meningkatkan upaya sosialisasi kepada masyarakat mengenai rawan terkena DBD, terutama di daerah-daerah yang dikenal memiliki sejarah kasus tinggi. Informasi penting seperti gejala DBD, cara pencegahan, dan langkah-langkah yang harus diambil bila ditemukan kasus, terus disebarluaskan.

Sebagai langkah pencegahan, masyarakat juga disarankan untuk mengenali gejala DBD seperti demam tinggi, nyeri sendi, serta bercak-bercak merah di badan. Dengan pengetahuan yang cukup, mereka diharapkan dapat segera mencari pertolongan medis bila mengalami gejala tersebut.

Dalam situasi yang mendesak ini, penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan DBD. Dari kebersihan lingkungan hingga kesadaran akan gejala, semua tindakan kecil dapat berdampak besar pada kesehatan masyarakat. Dinas Kesehatan akan terus memantau perkembangan kasus DBD dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi masyarakat di Balikpapan.

Dalam menghadapi ancaman DBD ini, sinergi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci. Dengan memperkuat komunikasi dan koordinasi, diharapkan angka kasus dapat ditekan dan kesehatan warga tetap terjaga. Maklumat dan imbauan akan terus disampaikan melalui berbagai saluran informasi agar masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi dan mencegah DBD.

Exit mobile version