Viral! Perempuan Alami Anemia Akut Karena Sering Konsumsi Matcha

Publik dihebohkan oleh kisah seorang wanita asal Amerika Serikat, Lynn Shazeen, yang mengalami anemia akut setelah mengonsumsi matcha secara berlebihan. Lynn mulai merasakan gejala yang mencolok setelah tiga bulan rutin mengonsumsi minuman berbasis teh hijau ini, termasuk kelelahan ekstrem, perasaan kedinginan, dan jantung berdebar-debar. Masalah kesehatan yang dialaminya menimbulkan pertanyaan mengenai risiko kesehatan dari konsumsi matcha yang dianggap sehat ini.

Matcha belakangan ini populer karena manfaat kesehatan yang banyak diklaim, termasuk meningkatkan energi dan konsentrasi. Namun, kasus Lynn menunjukkan bahwa meski matcha memiliki manfaat, tidak berarti tanpa risiko tertentu. Peneliti menyebutkan bahwa konsumsi teh hijau dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

Risiko Kesehatan dari Konsumsi Matcha Berlebihan

  1. Reaksi Alergi Parah
    Mengkonsumsi matcha dalam jumlah yang tidak wajar dapat menyebabkan reaksi alergi serius. Gejala yang mungkin muncul termasuk kesulitan bernapas, gatal-gatal, dan ruam. Ini perlu diperhatikan agar tidak mengakibatkan kondisi yang lebih serius.

  2. Kanker Esofagus
    Salah satu risiko yang lebih serius adalah peningkatan kemungkinan kanker esofagus, terutama jika matcha dikonsumsi dalam keadaan panas. Pengonsumsian teh dalam suhu tinggi dapat merusak jaringan dan meningkatkan risiko kanker dalam jangka panjang.

  3. Tekanan Darah Tinggi
    Matcha juga diketahui dapat meningkatkan tekanan darah. Jika tekanan darah tetap tinggi untuk waktu yang lama, hal ini dapat meningkatkan risiko kondisi lain yang lebih berbahaya seperti serangan jantung dan stroke.

  4. Masalah Hati
    Kandungan EGCG (epigallocatechin gallate) dalam teh hijau dapat menyebabkan masalah hati jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Gejala yang harus diwaspadai termasuk nyeri perut bagian kanan atas, urine berwarna gelap, serta penyakit kuning yang ditandai dengan perubahan warna pada kulit dan mata.

  5. Penurunan Penyerapan Zat Besi
    Salah satu masalah utama yang dihadapi Lynn adalah penurunan zat besi. Kafein yang ada dalam matcha bisa mengganggu penyerapan zat besi, sehingga membuat pengonsumsi merasa lemas dan mudah kelelahan.

Para ahli gizi dan kesehatan mendorong pentingnya memahami dosis yang sesuai untuk menghindari risiko kesehatan. Dalam hal ini, meski matcha mengandung banyak antioksidan dan digemari banyak orang, konsumsinya harus tetap diperhatikan.

Studi lain menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih dari tiga cangkir matcha dalam sehari berpotensi menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mendengarkan tubuh mereka dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan jika merasa ada yang tidak beres setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu.

Penting juga untuk mengetahui bahwa tidak semua orang akan mengalami reaksi yang sama dengan mengonsumsi matcha. Setiap individu memiliki metabolisme dan toleransi yang berbeda terhadap berbagai jenis makanan dan minuman.

Sebagai langkah pencegahan, sangat disarankan agar penggemar matcha memperhatikan asupan mereka dan memastikan bahwa diet mereka seimbang dan bergizi. Ini termasuk memperhatikan sumber zat besi dari makanan lain, seperti daging merah, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.

Kisah Lynn Shazeen yang viral juga menjadi pengingat bahwa popularitas sebuah makanan atau minuman tidak menjamin keamanan konsumsi dalam jumlah yang tidak terkontrol. Masyarakat harus tetap bijaksana dalam memilih apa yang mereka konsumsi dan mengutamakan kesehatan sebagai prioritas utama.

Exit mobile version