Penyakit jantung kardiovaskular adalah penyebab kematian utama di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dengan angka kematian mencapai 1,5 juta jiwa setiap tahunnya. Mengingat situasi ini, inovasi dalam teknologi medis menjadi vital. Dua metode terbaru dalam dunia medis yang menjadi sorotan adalah Transcatheter Aortic Valve Implantation (TAVI) dan Transcatheter Edge-to-Edge Repair (TEER). Metode ini menawarkan solusi bedah jantung minim invasif yang memberikan harapan baru bagi penderita penyakit jantung.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Indonesia, penyakit jantung mencakup tiga penyebab kematian teratas di negara ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam, terutama karena banyak pasien tidak menyadari risiko hingga kondisi mereka memburuk. Bertepatan dengan Hari Jantung Sedunia, yang berlangsung pada awal tahun ini, organisasi kesehatan seperti IHH Healthcare Singapore menyerukan masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran akan kesehatan jantung. Dengan cara ini, diharapkan masyarakat akan lebih proaktif dalam melakukan pemeriksaan rutin dan pemilihan metode pengobatan yang tepat.
Inovasi Bedah Jantung Minim Invasif
Tradisional, pelaksanaan operasi jantung terbuka menjadi pilihan utama bagi pasien dengan penyakit katup jantung stadium lanjut. Namun, prosedur ini sering kali dihindari oleh pasien lanjut usia atau yang memiliki penyakit komorbid lain. Proses pemulihan yang panjang dan risiko komplikasi tinggi adalah tantangan yang harus dihadapi pasien.
TAVI dan TEER muncul sebagai solusi. Kedua prosedur ini dapat dilakukan melalui kateter dengan sayatan kecil di area selangkangan, tanpa diperlukan pembukaan rongga dada. Dalam pengoperasiannya, TAVI fokus pada penggantian katup aorta yang rusak, sedangkan TEER bertujuan untuk memperbaiki katup mitral yang bocor. Dr. Edgar Tay, seorang Spesialis Jantung di Mount Elizabeth Hospitals, menjelaskan bahwa kedua terapi ini tidak hanya mengurangi risiko komplikasi, tetapi juga mempercepat pemulihan pasien.
Keunggulan TAVI dan TEER
Kedua prosedur ini menawarkan beberapa keuntungan signifikan. Pertama, risiko komplikasi jauh lebih rendah dibandingkan dengan operasi jantung terbuka. Kedua, waktu pemulihan menjadi lebih cepat, memungkinkan pasien untuk kembali ke aktivitas normal dalam waktu singkat. Selain itu, metode ini lebih aman untuk pasien lanjut usia atau mereka yang memiliki penyakit bawaan.
"Memilih prosedur minim invasif kini menjadi langkah penting bagi pasien. Dengan kemajuan teknologi, keharusan menjalani operasi terbuka telah berkurang," jelas Dr. Tay. Inovasi ini memberikan standar baru dalam perawatan medis jantung, dengan keamanan dan akurasi yang meningkat.
Perhatian untuk Deteksi Dini
Selain inovasi teknologi, Dr. Tay juga menekankan pentingnya melakukan deteksi dini untuk penyakit jantung. Penyakit katup jantung sering kali berkembang tanpa gejala yang nyata, sehingga pemeriksaan rutin menjadi krusial. Pasien disarankan untuk waspada terhadap gejala dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, agar penyakit dapat terdiagnosis dan diobati lebih awal.
Layanan kesehatan yang tepercaya dan personalisasi juga menjadi fokus dalam perawatan pasien jantung. Pengobatan bukan hanya sekedar prosedur, tetapi juga mencakup pendampingan agar pasien dan keluarga merasa nyaman selama proses penyembuhan.
Kesimpulan
Inovasi TAVI dan TEER membawa harapan baru bagi pasien dengan penyakit jantung, terutama di era di mana kesadaran akan kesehatan jantung sangat dibutuhkan. Dengan kemudahan prosedur minim invasif dan fokus pada deteksi dini, diharapkan lebih banyak pasien dapat terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit jantung. Masyarakat diajak untuk tidak meremehkan gejala dan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin demi menjaga kesehatan jantung yang optimal.
Src: https://lifestyle.bisnis.com/read/20250930/106/1916001/mengenal-tavi-dan-teer-teknologi-terbaru-bedah-jantung-minim-invasif/All
