FDA, atau Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, baru-baru ini melarang seluruh impor rempah-rempah dari PT Natural Java Spice setelah mendeteksi kehadiran Cesium-137 dalam pengiriman cengkeh ke California. Temuan ini menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan makanan yang diimpor dari Indonesia, khususnya udang dan cengkeh yang terkontaminasi oleh isotop radioaktif ini.
Apa Itu Cesium-137?
Cesium adalah unsur kimia yang pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Jerman, Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff, pada tahun 1860. Nama "Cesium" berasal dari kata Latin ‘caesius’, yang berarti ‘biru langit’, merujuk pada garis spektrum yang dihasilkan. Isotop Cesium-137 merupakan hasil sampingan dari reaksi nuklir seperti uji coba bom nuklir dan kecelakaan reaktor. Isotop ini dikenal memancarkan radiasi beta dan gamma yang berpotensi berbahaya bagi manusia.
Dalam bentuk alaminya, cesium adalah logam berwarna perak keemasan yang sangat reaktif dan bisa meleleh pada suhu yang mendekati suhu ruangan. Namun, dalam konteks penemuan terbaru, bentuk radioaktif yang terdeteksi adalah Cesium-137. Paparan terus-menerus terhadap isotop ini, meskipun dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan akumulasi yang berbahaya di jaringan lunak tubuh.
Risiko Paparan Cesium-137
Meskipun FDA menyatakan bahwa tidak ada makanan yang telah dirilis untuk dijual di AS dengan tes positif, penarikan ratusan ribu kemasan udang beku yang dijual di berbagai toko di AS menggambarkan potensi risiko. Makanan yang terkontaminasi dapat menimbulkan masalah kesehatan, terutama bagi individu yang terpapar dalam jangka panjang.
Menurut pernyataan mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama, paparan jangka panjang terhadap Cs-137 dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker melalui kerusakan DNA dalam sel manusia. Ini menegaskan bahwa meskipun tingkat kontaminasi yang terdeteksi di bawah ambang batas berbahaya, risiko kesehatan jangka panjang tetap perlu diperhatikan.
Apa yang Ditemukan FDA?
Pelayanan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengidentifikasi Cesium-137 dalam kontainer pengiriman udang dari PT Bahari Makmuri Sejati. Penemuan serupa juga terjadi pada satu sampel cengkeh dari PT Natural Java Spice. Pihak FDA saat ini masih melanjutkan penyelidikan untuk menentukan sumber kontaminasi, apakah berasal dari lokasi yang sama atau berbeda.
Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa dua fasilitas pemrosesan ini berada kira-kira 800 kilometer terpisah satu sama lain di Indonesia. Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengindikasikan bahwa logam cair atau besi tua yang terkontaminasi di dekat lokasi mungkin menjadi sumber radioaktif ini.
Tindakan Lanjutan yang Ditempuh
Sebagai respons, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah memastikan bahwa individu yang terpapar Cesium-137 sedang diberikan perawatan di rumah sakit, dan mereka diberikan pil prussian blue untuk membantu mengeluarkan zat tersebut dari tubuh. Penanganan ini dilakukan meskipun belum ada kepastian apakah semua zat radioaktif telah berhasil dihilangkan.
Pihak kementerian juga meminta masyarakat, terutama di daerah dengan paparan tinggi, untuk segera melakukan pemeriksaan guna mendeteksi potensi kontaminasi pada diri mereka. Pemetaan wilayah berdasarkan tingkat kontaminasi kini telah dilakukan.
Dengan adanya peringatan ini, penting bagi konsumen untuk tetap waspada mengenai produk makanan yang diimpor dan mengetahui potensi risiko yang terkait dengan paparan zat berbahaya seperti Cesium-137. Penelitian lebih lanjut akan sangat dibutuhkan untuk memahami sepenuhnya dampak jangka panjang dari paparan isotop ini pada kesehatan manusia.
Source: health.detik.com
