Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Waspadai Mata Minus dan Cara Mencegahnya!

Di era digital saat ini, keluhan mata lelah pada anak semakin sering terdengar. Banyak anak yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar televisi, komputer, atau gadget, sehingga tidak jarang mereka mengeluh tentang penglihatan yang buram atau rasa tidak nyaman pada mata. Menurut Dr. Artha Latief, seorang dokter spesialis mata, gejala-gejala ini bisa menjadi tanda awal dari kondisi mata minus atau rabun jauh. Jika dibiarkan, hal ini tidak hanya berpengaruh terhadap penglihatan, tetapi juga kualitas belajar dan perkembangan sosial anak.

Mata minus terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat pada retina, melainkan di depannya. Akibatnya, benda yang berada jauh menjadi terlihat buram. Kebiasaan buruk, seperti duduk terlalu dekat dengan layar, kurangnya aktivitas di luar ruangan, serta faktor genetik menjadi penyebab umum meningkatnya kasus mata minus pada anak. Sering kali, orang tua baru menyadari adanya masalah ini ketika anak mulai kesulitan melihat papan tulis atau merasa sakit kepala setelah beraktivitas.

Tanda-tanda lain yang harus diwaspadai antara lain anak yang sering mengedip-ngelipkan mata saat menonton televisi, atau terasa lebih nyaman saat berada dekat dengan layar. Jika tidak segera diatasi, mata minus bisa berdampak negatif pada prestasi sekolah, interaksi sosial, hingga kualitas hidup anak secara keseluruhan. “Penanganan mata minus tidak hanya dengan memberikan kacamata. Ada berbagai metode lain yang bisa dipertimbangkan, seperti lensa khusus atau terapi,” jelas Dr. Artha.

Selain penggunaan kacamata, dalam beberapa kasus mungkin diperlukan obat tetes khusus, seperti midriatika Atropine, untuk memperlambat perkembangan minus. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin sejak dini. Namun sayangnya, banyak orang tua yang baru menyadari kondisi ini setelah anak menunjukkan gejala yang lebih parah.

Peranan orang tua juga sangat krusial dalam menjaga kesehatan mata anak. Beberapa langkah sederhana yang bisa diambil antara lain membatasi waktu penggunaan gadget, mendorong anak untuk aktif bermain di luar ruangan, serta memastikan pencahayaan yang cukup saat belajar. Di samping itu, menggunakan filter sinar biru pada gadget dan menghindari kebiasaan tidur dengan lampu menyala juga dapat membantu menjaga kesehatan mata anak.

Bethsaida Hospital Gading Serpong menyediakan layanan pemeriksaan mata dengan dokter speialis berpengalaman dan peralatan modern. Di sana, orang tua dapat memanfaatkan klinik mata untuk penanganan yang tepat dan profesional. Dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong, menekankan pentingnya layanan medis untuk kesehatan mata di berbagai usia. “Di sini, kami siap membantu menjaga kesehatan mata dari pencegahan hingga penanganan kondisi mata yang lebih kompleks,” ujarnya.

Mata sehat sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, serta penerapan kebiasaan baik sehari-hari, risiko bertambahnya minus dapat diminimalisir. Hal ini memungkinkan anak untuk belajar dan berkembang dengan lebih optimal, serta memperbaiki kualitas hidupnya saat dewasa kelak.

Mengingat pentingnya masalah ini, diharapkan orang tua lebih proaktif dalam melakukan pemeriksaan mata rutin untuk anak-anaknya. Dengan langkah pencegahan yang tepat, diharapkan anak-anak dapat terhindar dari masalah penglihatan yang lebih serius di masa depan.

Source: www.suara.com

Exit mobile version