Kebiasaan menggunakan ponsel di toilet kian marak di kalangan masyarakat, terutama ketika orang ingin menyempatkan waktu untuk scroll media sosial atau menonton video. Namun, fenomena ini bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan, termasuk risiko terkena ambeien dan sembelit. Menurut laporan dari The New York Times, banyak orang yang tidak menyadari bahwa aktivitas tampak sepele ini dapat memicu masalah kesehatan yang serius.
Salah satu risiko terbesar dari kebiasaan ini adalah ambeien. Dudukan toilet yang tidak dirancang untuk penggunaan jangka panjang dapat memengaruhi sirkulasi darah di area rektum. Ketika seseorang duduk terlalu lama sambil terfokus pada ponsel, tekanan darah di pembuluh darah rektal bisa meningkat. Hal ini berpotensi menyebabkan pembuluh darah tersebut membengkak dan meradang, sehingga terbentuklah ambeien.
Selain itu, kebiasaan bermain ponsel di toilet juga dapat menggangu sinyal alami tubuh. Proses buang air besar seharusnya berjalan dengan cepat, didorong oleh sinyal dari tubuh. Ketika perhatian teralihkan oleh ponsel, seseorang mungkin mengabaikan dorongan untuk berkemih. Jika dorongan ini sering diabaikan, sinyal dari usus ke otak bisa melemah, memicu sembelit, dan membuat tinja menjadi lebih keras. Akibatnya, seseorang harus mengejan lebih keras yang justru memperburuk risiko ambeien.
Tak hanya itu, ponsel yang dibawa ke toilet juga berpotensi menjadi media penyebaran kuman. Kamar mandi merupakan lingkungan yang kaya akan bakteri berbahaya, termasuk E. coli dan Salmonella. Saat toilet disiram, aerosol yang mengandung partikel air dapat menyebar dan mendarat di ponsel. Ketika seseorang menyentuh ponsel tersebut dan kemudian menyentuh wajah atau makanan, kuman berbahaya dapat masuk kembali ke tubuh, meningkatkan risiko infeksi.
Para ahli kesehatan memberikan beberapa solusi untuk menghindari risiko-risiko tersebut. Pertama, disarankan agar pengguna toilet meninggalkan ponsel di luar. Dengan menjadikan kamar mandi sebagai zona bebas ponsel, risiko kesehatan dapat diminimalisir. Kedua, mendengarkan tubuh dan pergi ke toilet hanya saat ada dorongan untuk berkemih juga penting untuk kesehatan sistem pencernaan.
Ketiga, jika seseorang benar-benar perlu membawa ponsel, batasi waktu penggunaan. Sebaiknya, jangan duduk di toilet lebih dari 5-10 menit. Terakhir, menjaga kebersihan ponsel sangat dianjurkan. Rutin membersihkan ponsel dengan disinfektan yang aman untuk perangkat elektronik dapat mencegah penyebaran kuman dari toilet.
Kebiasaan main ponsel di toilet sepertinya sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari, namun penting untuk menyadari dampaknya pada kesehatan. Meninggalkan ponsel selama waktu-waktu pribadi ini bukan hanya akan membantu menjaga kesehatan, tetapi juga bisa memberikan pengalaman yang lebih nyaman saat menggunakan toilet. Memang, seiring dengan perkembangan teknologi, disiplin dalam menjaga kesehatan juga sangat diperlukan.
Source: lifestyle.bisnis.com
