Sebuah gigi berlubang mungkin tampak sepele, namun dalam kasus nyata yang dibagikan oleh dr. Erta, seorang dokter spesialis jantung, hal tersebut dapat berujung pada kondisi yang serius bahkan hingga meja operasi. Kisah ini melibatkan seorang perempuan berusia 20 tahun yang datang ke rumah sakit dengan keluhan pucat, sesak napas, dan jantung berdebar kencang. Pemeriksaan lebih lanjut mengungkap adanya vegetasi pada katup jantung, yang merupakan gumpalan jaringan abnormal akibat infeksi.
Sumber infeksi tersebut terdeteksi berasal dari gigi yang sempat mengalami pembengkakan namun tidak ditangani secara tepat. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai endokarditis infektif, di mana bakteri dari mulut seperti Streptococcus viridans dan Staphylococcus aureus bisa masuk ke aliran darah melalui gusi berdarah atau abses gigi. Jika bakteri ini menempel dan berkembang di katup jantung, risikonya adalah gagal jantung akut, yang dalam kasus ini memerlukan tindakan bedah jantung terbuka.
Beruntung, pasien tersebut berhasil diselamatkan setelah menjalani operasi. Namun, dr. Erta menyayangkan bahwa situasi ini dapat dicegah. Ia menjelaskan, "Jantung tidak bisa menunggu. Menjaga kebersihan gigi dan mulut bukan hanya mengenai senyum yang cerah, tetapi juga untuk mencegah bakteri masuk ke dalam darah dan mengancam organ vital."
Pentingnya Perawatan Gigi Rutin
Dokter Erta mengingatkan bahwa kontrol rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sangat penting, terutama bagi individu yang memiliki kelainan atau riwayat operasi jantung. Sebelum menjalani prosedur gigi tertentu, disarankan agar pasien mengonsumsi antibiotik profilaksis untuk mencegah risiko infeksi menyebar ke jantung.
Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa kesehatan gigi tidak dapat dianggap remeh. Gigi berlubang yang tidak ditangani dapat berkontribusi pada masalah yang lebih serius, yang pada akhirnya mengancam nyawa. Kasus serupa juga sering kali terjadi, menunjukkan bahwa banyak orang yang kurang sadar akan dampak kesehatan dari masalah gigi.
Data Medis yang Relevan
Menurut beberapa penelitian, risiko endokarditis infektif dari infeksi gigi cukup tinggi, terutama pada pasien dengan kelainan jantung. Angka kejadian endokarditis infektif di kalangan masyarakat umum adalah sekitar 1 dari 100.000 orang per tahun. Namun, bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung, angka ini dapat meningkat secara signifikan.
Mewaspadai Gejala Dini
Gejala awal yang harus diwaspadai termasuk demam, menggigil, kelelahan, serta gejala spesifik seperti sesak napas yang bisa mengindikasikan masalah jantung. Penting bagi masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala ini dan segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala serupa.
Instansi kesehatan juga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan jantung. Edukasi tentang bahaya infeksi mulut dan kaitannya dengan kesehatan jantung sangat dibutuhkan, terutama di kalangan usia muda.
Kesimpulan
Sebagai penutup, cerita perempuan 20 tahun ini adalah sebuah pengingat bahwa kesehatan gigi berhubungan erat dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Menjaga kebersihan mulut dan rutin mengunjungi dokter gigi adalah langkah-langkah preventif yang memiliki dampak jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan. Jangan sampai kondisi kecil berujung pada masalah besar yang dapat mempengaruhi kualitas hidup kita.
Source: women.okezone.com
