9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Raih Rekor MURI

Siloam International Hospitals baru-baru ini berhasil mencetak rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan melatih 9.351 orang dalam program Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk menanggulangi masalah penyakit jantung, yang menjadi penyebab kematian tertinggi dunia, termasuk Indonesia. Pelatihan ini merupakan respons terhadap tingginya angka kematian akibat penyakit jantung yang banyak terjadi secara mendadak, di mana kurang dari satu menit dapat menentukan peluang hidup pasien.

Dengan lemahan angka kematian jantung yang mencapai sekitar 1,5% dari total populasi di Indonesia, pelatihan BHD sangat penting. Tanpa keterampilan yang memadai, banyak kasus tidak tertangani dengan cepat, mengingat setiap menit yang berlalu tanpa pertolongan bisa mengurangi peluang hidup hingga 7-10 persen. Oleh karena itu, Siloam meluncurkan pelatihan berskala nasional tersebut untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat medis.

Dalam program ini, peserta diajarkan langkah-langkah penting, seperti Resusitasi Jantung Paru (RJP/CPR) dan penggunaan Automated External Defibrillator (AED). Pelatihan berlangsung intensif di 41 rumah sakit yang menjadi bagian dari jaringan Siloam di seluruh Indonesia, mulai Juli hingga September 2025. Berbagai kalangan ikut berpartisipasi, termasuk komunitas, pelajar, dan karyawan perusahaan.

“Penghargaan dari MURI bukan sekadar capaian angka kepesertaan, tetapi wujud nyata komitmen kami untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa,” terang Caroline Riady, CEO Siloam International Hospitals. Hal ini menunjukkan dedikasi rumah sakit dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menangani serangan jantung.

Pelatihan ini bersinergi dengan kampanye #CepatTepat dan #AdaUntukJantungAnda, yang digelar bertepatan dengan Hari Jantung Sedunia pada 29 September. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat atas gejala serangan jantung dan pentingnya tindakan cepat dalam memberikan pertolongan pertama.

Untuk mendukung kesehatan jantung masyarakat, Siloam juga telah menyiapkan 14 Chest Pain Ready Hospitals. Fasilitas ini dilengkapi dengan layanan dokter jantung siaga 24 jam, Cath Lab darurat, dan unit gawat darurat terpadu. Hal ini semua bertujuan untuk memperkuat sistem tanggap darurat medis di Indonesia.

Dari sisi medis, dr. Hasjim Hasbullah, Sp.JP, FIHA, AIFO-K, menekankan pentingnya cepatnya respon terhadap pasien yang mengalami serangan jantung. “Kunci penyelamatan ada pada kecepatan dan kesiapan masyarakat memberi pertolongan pertama,” ujarnya. Kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam memberikan BHD merupakan langkah awal yang dapat menyelamatkan nyawa seseorang.

Inisiatif Siloam tidak hanya berfokus pada pelatihan BHD, tetapi juga berupaya membangun masyarakat yang lebih tanggap terhadap situasi darurat kesehatan. Dengan komitmen untuk meningkatkan edukasi dan keterampilan masyarakat, Siloam berharap dapat meminimalkan angka kematian akibat serangan jantung.

Melalui pelatihan ini, Siloam International Hospitals berupaya memberikan kontribusi nyata terhadap kesehatan masyarakat dengan menciptakan jaringan penyelamat jiwa di seluruh Indonesia. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan kesadaran kolektif dan mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi tantangan kesehatan yang semakin mendesak, terutama terkait dengan pencegahan dan penanganan penyakit jantung.

Source: www.suara.com

Exit mobile version