Fenomena menangis tiba-tiba tanpa alasan sering dipandang sepele, namun sebenarnya dapat menandakan adanya reaksi emosional yang lebih dalam. Menurut psikiater dr. Anovy Rarum, M.Med.Sc., Sp.KJ, kondisi ini merupakan respon alami tubuh yang berfungsi untuk melepaskan ketegangan emosional yang selama ini mungkin tidak disadari. Dalam keterangannya, dr. Anovy menegaskan bahwa tubuh bisa saja mengalami tekanan emosional yang terpendam, dan menangis menjadi salah satu cara untuk meluapkannya.
Air mata bukan sekadar simbol kelemahan, melainkan merupakan mekanisme tubuh untuk menyeimbangkan diri. "Saat stres menumpuk dan tidak diproses, sistem saraf kita dapat merespons dengan mengeluarkan air mata. Ini adalah cara tubuh untuk menjaga keseimbangan emosional," tuturnya. Penjelasan ini menyoroti bahwa terkadang tubuh lebih jujur dalam merespons perasaan dibandingkan dengan pikiran yang mungkin berusaha untuk bertahan.
Penyebab Menangis Tanpa Alasan
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami tangisan tiba-tiba, di antaranya:
-
Stres yang Menumpuk: Banyak orang tidak menyadari bahwa stres yang terakumulasi dapat mendorong emosi untuk meluap.
-
Perubahan Hormon: Masa-masa tertentu, seperti saat PMS atau pada remaja yang mengalami perubahan hormonal, juga dapat memicu tangisan tanpa sebab yang jelas.
-
Kelelahan Emosional dan Fisik: Kondisi ini sering kali memengaruhi kesejahteraan jangka panjang seseorang.
- Kesulitan Ekspresi Emosional: Terkadang, perasaan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata mengakibatkan reaksi emosional yang tercermin dalam bentuk tangisan.
Karena itu penting bagi individu untuk mendengarkan tubuh mereka. Menurut dr. Anovy, mengabaikan dorongan untuk menangis dapat berakibat buruk bagi kesejahteraan emosional.
Menangis Sebagai Bentuk Self-Care
Menangis dapat menjadi bagian penting dari proses penyembuhan. "Menangis seharusnya tidak dianggap sebagai kelemahan, tetapi sebagai tanda bahwa tubuh sedang berusaha menjaga keseimbangan," jelas dr. Anovy. Ketika seseorang merasa tertekan, menangis bisa menjadi cara efektif untuk meredakan ketegangan dan menurunkan kadar stres.
Pesan dari dr. Anovy sederhana: izinkan diri untuk menangis jika memang perlu. Dengan cara ini, seseorang dapat memulai proses pemulihan emosional. Menangis tidak hanya meredakan perasaan kehilangan sementara, tetapi juga membantu dalam menormalkan kembali keadaan emosional yang sempat terganggu.
Masyarakat sebaiknya memahami bahwa semua orang berhak untuk merasakan emosi mereka dan mengungkapkan perasaan tersebut. Mengabaikan atau menahan air mata hanya akan memperburuk situasi dan berdampak negatif pada kesehatan mental.
Kesadaran Emosional
Pentingnya kesadaran emosional dalam diri seseorang tidak bisa dianggap remeh. Dr. Anovy mengingatkan agar setiap individu lebih perhatian terhadap sinyal yang dikirimkan oleh tubuh. Belajar untuk merasakan dan memahami emosi adalah langkah awal menuju kesehatan mental yang lebih baik.
Dengan begitu, diharapkan masyarakat akan semakin memahami bahwa fenomena menangis tanpa sebab adalah hal biasa dan jangan dianggap remeh. Ini adalah cara tubuh untuk berkomunikasi dan menjaga keseimbangan emosional yang penting bagi kesehatan mental. Menjawab tantangan ini dengan bijak akan memperkuat kesadaran serta perlunya tema kesehatan mental diperbincangkan lebih luas di masyarakat.
Source: women.okezone.com
