Influencer Lina Mukherjee baru saja menjalani operasi untuk mengangkat lipoma, sebuah benjolan lemak yang dikenal tidak berbahaya. Lipoma ini terletak di bawah kulit dan memiliki bentuk yang digambarkan Lina mirip dengan ‘ampla ati ayam’. Proses operasi berlangsung tanpa anestesi total, mengingat kondisi Lina yang sedang hamil, sehingga memicu perhatian publik terkait keamanan serta dampak kesehatan dari kondisi ini.
Lipoma adalah tumor jinak yang terbuat dari sel-sel lemak, dan dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk leher, dada, punggung, dan paha. Menurut Health Direct, lipoma umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, kecuali jika ukuran benjolan cukup besar dan menekan saraf di sekitarnya. Ukuran lipoma bisa bervariasi, biasanya berkisar antara 1 hingga 5 cm, dan dapat bergerak saat disentuh.
Walaupun penyebab pasti lipoma belum sepenuhnya dipahami, ada sejumlah faktor yang diduga berkontribusi terhadap kemunculannya. Faktanya, faktor genetik, diabetes, serta obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini. Operasi untuk mengangkat lipoma sering kali dilakukan jika benjolan tersebut mengganggu kenyamanan pasien atau penampilannya. Hal ini juga disampaikan oleh Lina, yang merasa tidak nyaman meski dokter menyarankan agar ia menunggu hingga pasca persalinan untuk menjalani prosedur.
Sering kali benjolan yang dianggap lipoma perlu diuji lebih lanjut untuk memastikan tidak ada kondisi serius yang mendasarinya, seperti liposarkoma, jenis kanker yang menyerupai lipoma. Beberapa gejala yang menunjukkan benjolan mungkin mirip lipoma namun bersifat lebih serius adalah ketidaknyamanan yang bertambah, pertumbuhan yang cepat, atau nyeri yang dirasakan.
Lina juga memberikan wawasan tentang pengalaman operasinya melalui akun Instagram-nya. Ia menjelaskan bagaimana ia tidak bisa dibius total karena kondisi kehamilannya. “Kenapa kak Lilu enggak dibius total? Karena keadaan aku lagi hamil jadi gak bisa total, bahaya untuk janin,” kata Lina. Ini menunjukkan bahwa meskipun lipoma tidak berbahaya, pertimbangan medis tetap harus diutamakan, terutama dalam situasi kehamilan.
Ini bukan pertama kalinya lipoma menjadi pembahasan publik. Kondisi ini sering kali menimbulkan keingintahuan masyarakat, terutama di media sosial, tempat banyak orang berbagi pengalaman pribadi mereka. Meski mayoritas lipoma tidak memerlukan pengobatan, keputusan untuk mengangkatnya sering kali bergantung pada kenyamanan psikologis individu.
Dalam konteks kesehatan secara umum, penting bagi individu yang menemukan benjolan serupa untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis yang tepat sangat penting agar tindakan yang diambil sesuai dengan kondisi medis yang ada. Selain lipoma, ada berbagai jenis benjolan lain yang bisa jadi berkaitan dengan masalah kesehatan yang lebih serius.
Lina Mukherjee berbagi perjalanan menuju kesehatannya dengan harapan orang lain mendapat informasi yang bermanfaat. Sebagai figur publik, ia memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran tentang kondisi kesehatan yang sering diabaikan. Sementara lipoma merupakan keadaan yang relatif umum dan tidak berbahaya, mengedukasi diri sendiri dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin tetap menjadi salah satu langkah preventif yang esensial.
Dengan demikian, kasus Lina Mukherjee menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan diri dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan saran medis. Selain itu, kisahnya dapat membantu menghapus stigma seputar masalah kesehatan yang sering dianggap remeh.
Source: women.okezone.com
