Perbedaan Air Mineral, Air Gunung, dan Air Tanah: Mana yang Aman untuk Diminum?

Air minum adalah kebutuhan dasar manusia yang penting untuk menjaga kesehatan. Di Indonesia, terdapat berbagai jenis air yang umum dikonsumsi, seperti air mineral, air gunung, dan air tanah. Perbedaan mendasar antara ketiga jenis air ini penting untuk dipahami, agar masyarakat bisa memilih dengan bijak.

Air mineral adalah jenis air yang berasal dari bawah tanah dan terlindungi dari pencemaran. Sesuai dengan penjelasan dari Buxton, air ini mengandung mineral alami seperti kalsium, magnesium, dan sodium. Air mineral dapat dikategorikan sebagai air yang layak minum dan sering kali memiliki rasa sedikit asin tergantung pada kandungan mineralnya. Air mineral alami tidak mengalami pengolahan dengan bahan kimia sehingga kualitasnya lebih terjaga.

Air Tanah: Sumber yang Perlu Diwaspadai

Sementara itu, air tanah adalah air yang tersimpan di dalam lapisan batuan atau sedimen di bawah permukaan. Meskipun sifatnya terlindungi secara fisik dari kontaminasi permukaan, kualitas air tanah sangat tergantung pada berbagai faktor lingkungan. Penelitian yang dilakukan Universitas Indonesia dan University of Technology Sydney pada tahun 2024 menunjukkan bahwa banyak sumber air tanah di Indonesia berisiko terkontaminasi bakteri, seperti E. coli, akibat sanitasi yang buruk. Oleh karena itu, meskipun secara teori air tanah bisa aman, kualitasnya perlu diperiksa secara berkala.

Air Gunung: Kealamian yang Terjaga

Air gunung berasal dari proses alami di pegunungan, di mana air hujan meresap dan mengalir melalui lapisan batuan sebelum muncul sebagai mata air. Air gunung biasanya memiliki kandungan mineral yang mirip dengan air mineral. Menurut Pakar Hidrogeologi dari Institut Teknologi Bandung, Prof. Lambok M Hutasoit, air yang digunakan dalam industri air mineral sering kali merupakan air dari akuifer di daerah pegunungan, bukan hanya air dari permukaan.

Air gunung memiliki keunggulan tersendiri karena proses alami dalam penyaringannya. Ini membuatnya bebas dari pencemaran lingkungan. Namun, ada pula sejumlah produsen air dalam kemasan yang menggunakan istilah “air gunung” sebagai bagian dari branding, meskipun sumbernya bisa jadi dari sumur bor. Penting bagi konsumen untuk memeriksa label dan informasi tentang asal air yang tercantum pada kemasan.

Bagaimana Membuat Pilihan yang Tepat?

Memilih air minum dalam kemasan tidak bisa sembarangan. Berikut beberapa tips untuk menentukan pilihan terbaik:

  1. Periksa Kemasan: Pastikan kemasan tidak rusak dan tertutup rapat. Kemasan juga harus memiliki izin dari BPOM atau sudah berstandar SNI.

  2. Cek Asal Air: Ketahui dari mana asal air tersebut. Pastikan ada informasi jelas apakah berasal dari mata air, pegunungan, atau sumur bor dalam.

  3. Tanya Lingkungan Sekitar: Memastikan lingkungan di sekitar sumber air terlindungi dari limbah atau aktivitas industri sangat penting untuk menjaga kualitas air.

  4. Uji Kesehatan Air Tanah: Jika Anda menggunakan air tanah di rumah, rutin lakukan pengujian untuk memastikan tidak ada kandungan bakteri atau logam berat yang berbahaya.

Regulasi di Indonesia pun telah menetapkan standar untuk air minum dalam kemasan, sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian RI nomor 62 tahun 2024, yang mengharuskan semua produk AMDK memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) 3553:2023 untuk air mineral. Dengan adanya pengaturan ini, diharapkan kualitas air minum bisa lebih terjamin dan masyarakat bisa lebih paham dalam memilih sumber air yang aman.

Pilihlah air minum sesuai kebutuhan dan jaga kesehatan Anda dengan memilih yang terbaik. Air yang bersih dan berkualitas adalah kunci untuk kesehatan yang optimal.

Source: lifestyle.bisnis.com

Exit mobile version