Daftar Organ Tubuh yang Tercemar Mikroplastik: Jantung dan Paru Termasuk

Mikroplastik, partikel plastik berukuran sangat kecil, kini menjadi salah satu ancaman besar bagi kesehatan manusia. Berdasarkan temuan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hujan di Jakarta menunjukkan adanya mikroplastik, memperkuat urgensi pemahaman mengenai dampak partikel ini terhadap tubuh manusia. Mikroplastik, yang terbuat dari pecahan plastik yang lebih besar, mampu memasuki tubuh manusia melalui makanan, air, bahkan melalui saluran pernapasan. Penelitian terkini mengungkapkan bahwa beberapa organ tubuh manusia telah tercemar mikroplastik, dan kondisi ini menimbulkan kekhawatiran yang semakin mendalam.

Dampak terhadap Otak

Sebuah kajian yang diterbitkan pada tahun 2025 di jurnal Toxicology and Environmental Health menemukan adanya mikroplastik dalam jaringan otak manusia. Analisis menunjukkan bahwa otak memiliki konsentrasi mikroplastik 7 hingga 30 kali lebih tinggi dibandingkan dengan organ lain seperti hati dan ginjal. Partikel nano ini diduga dapat menembus blood-brain barrier, yang biasanya melindungi otak dari zat berbahaya. Jika tidak ditangani, ini bisa memicu peradangan saraf dan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

Masalah pada Jantung dan Pembuluh Darah

Microplastics tidak hanya mengancam kesehatan otak, tetapi juga berpotensi merusak jantung. Dalam sebuah studi yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, mikroplastik ditemukan dalam jaringan jantung pasien selama operasi bypass. Penelitian di Italia juga menunjukkan bahwa pasien dengan mikroplastik dalam plak arteri memiliki risiko dua kali lipat mengalami stroke, serangan jantung, atau kematian dalam periode tiga tahun dibandingkan pasien yang tidak tercemar. Tindakan pencegahan menjadi penting untuk mengurangi risiko ini.

Risiko pada Paru-paru

Sebuah penelitian tahun 2023 dalam Science of the Total Environment menemukan mikroplastik dalam 11 dari 13 sampel paru-paru manusia. Partikel ini umumnya berasal dari serat sintetis seperti poliester dan nilon, yang dilepaskan dari pakaian dan debu rumah. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan inflamasi paru, memperburuk kondisi asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), serta meningkatkan risiko kanker paru-paru. Beberapa partikel mikroplastik bahkan dapat masuk ke dalam aliran darah, menambah risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan.

Mikroplastik dalam Organ Pencernaan

Organ pencernaan, termasuk hati, ginjal, dan usus, merupakan pintu masuk utama bagi mikroplastik ke tubuh manusia. Sebuah studi tahun 2020 menunjukkan bahwa mikroplastik terdeteksi dalam tinja manusia di berbagai negara, dengan rata-rata individu memicu paparan sekitar 2.000 partikel mikroplastik setiap minggu. Partikel-partikel ini dapat menyebabkan stres oksidatif serta gangguan metabolik. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa mikroplastik bisa merusak fungsi detoksifikasi hati dan mengakibatkan fibrosis ginjal, meskipun dampak jangka panjang pada manusia masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Kesadaran dan Tindakan

Dengan meningkatnya jumlah penelitian yang menyoroti dampak mikroplastik pada kesehatan manusia, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran akan risiko ini. Semua pihak perlu berkontribusi untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung usaha pengelolaan limbah yang lebih baik. Memperbaiki kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh dari ancaman mikroplastik bisa jadi langkah awal dalam menjamin kesehatan generasi mendatang.

Penting untuk terus memantau perkembangan penelitian di bidang ini agar kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman mikroplastik yang semakin meluas.

Source: health.detik.com

Exit mobile version