Warga +62 Rentan Hipertensi, Penyebab Utama Stroke di Usia Muda

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia menunjukkan tren mengkhawatirkan terkait peningkatan kasus stroke, yang kini tidak lagi terbatas pada mereka yang berusia di atas 50 tahun. Fenomena ini semakin mencuat, dengan semakin banyaknya kasus stroke yang terjadi pada individu di bawah 40 tahun. Direktur P2PTM Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, menegaskan bahwa peningkatan angka hipertensi menjadi faktor utama di balik fenomena tersebut.

Data menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di kalangan masyarakat dewasa muda kini mencapai angka 15-18 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan diabetes melitus yang juga menjadi perhatian. Kemenkes mencatat banyak kasus hipertensi mulai terdeteksi pada usia 30 tahun. Hal ini semakin mengkhawatirkan mengingat gaya hidup buruk yang sering kali jadi penyebab utama kondisi ini.

Salah satu pola yang muncul adalah perubahan dalam gaya hidup masyarakat yang semakin cenderung sedentari. Dengan kemajuan teknologi dan informasi, banyak orang yang mengalami penurunan aktivitas fisik. Dr. Nadia menyatakan, “Kita tahu pola konsumsi gula, garam, lemak (GGL) masyarakat yang meningkat, serta gaya hidup yang lebih malas menjadi penyebab utama hipertensi.”

Dari perspektif akademis, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, menyoroti bahwa banyak anak muda yang tidak menyadari mereka mengalami hipertensi. “Anak-anak muda tidak menyadari kalau mereka menderita hipertensi karena masih merasa sehat dari sisi kemampuan tubuh,” ungkapnya.

Menyikapi situasi ini, Prof. Fatwa menekankan pentingnya edukasi mengenai perilaku hidup sehat untuk pencegahan hipertensi. Beberapa langkah yang disarankan meliputi menghindari merokok, pola makan yang seimbang, serta rutin beraktivitas fisik.

Beberapa perilaku yang perlu dihindari untuk mencegah hipertensi antara lain:

1. Merokok
2. Pola makan tinggi lemak
3. Kurang mengonsumsi sayur dan buah
4. Kurangnya aktivitas fisik
5. Stres yang berkepanjangan

Poin-poin tersebut menunjukkan bahwa kesadaran dan tindakan preventif adalah kunci untuk menanggulangi masalah ini. Dengan meningkatnya kasus hipertensi pada usia yang lebih muda, pendidikan kesehatan menjadi salah satu pilar penting untuk menekan angka kejadian stroke yang lebih luas di masyarakat.

Di tengah statistik yang mengkhawatirkan ini, pemerintah dan berbagai lembaga kesehatan diharapkan dapat melakukan kampanye lebih agresif tentang gaya hidup sehat. Langkah-langkah ini diharapkan tidak hanya mencegah timbulnya hipertensi, tetapi juga meminimalkan risiko stroke bagi generasi mendatang.

Dalam kondisi ini, perhatian juga harus diberikan pada peningkatan fasilitas kesehatan dan akses untuk pemeriksaan kesehatan berkala. Pemerintah berperan penting dalam menyediakan layanan kesehatan yang memadai untuk memastikan masyarakat, terutama yang berisiko, bisa mendapatkan perawatan yang tepat.

Dengan kombinasi edukasi, perubahan perilaku, dan dukungan dari pemerintah, diharapkan masyarakat dapat lebih tanggap dalam menjaga kesehatan mereka. Menjaga kesehatan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga kolektif sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan sesama.

Source: health.detik.com

Exit mobile version