Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Edukatif Ini Bawa Nilai Positif

Di era digital saat ini, anak-anak di Indonesia semakin akrab dengan gadget. Dari bangun tidur hingga malam hari, pemandangan anak memegang ponsel atau tablet sudah menjadi hal biasa. Namun, akses informasi yang mudah ini memicu kekhawatiran akan dampak negatif dari paparan layar yang berlebihan terhadap perkembangan mereka. Menurut data, hampir 40 persen anak usia 2-5 tahun di Indonesia menggunakan gadget lebih dari dua jam per hari, melebihi rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan American Academy of Pediatrics yang merekomendasikan durasi maksimal satu jam untuk anak dalam kelompok usia ini.

Permasalahan ini mendorong orang tua dan pendidik untuk mencari solusi yang tepat. Lahirnya inisiatif dari Tentang Anak melalui peluncuran serial animasi edukatif “SANG” menjadi cahaya harapan bagi kedua pihak. SANG adalah tayangan karya anak bangsa yang bertujuan untuk mengubah screen time anak menjadi lebih berkualitas. Program ini diperkenalkan dalam festival keluarga dan kreativitas, Asikfesr, yang berlangsung di Lippo Mall Nusantara, Jakarta.

SANG mengusung berbagai nilai sosial-emosional seperti berbagi, berterima kasih, dan menolong, dengan cara yang menyenangkan. Grace E. Sameve, psikolog anak dan konsultan edukasi dari Tentang Anak, menjelaskan, “Yang penting bukan menjauhkan, tapi mendampingi.” Menurutnya, masalah tidak terletak pada lamanya waktu di depan layar, tetapi pada kualitas konten yang dikonsumsi. Konten yang positif, interaktif, dan sesuai dengan usia anak justru dapat meningkatkan kemampuan bahasa, empati, dan kepekaan sosial mereka.

Kunci sukses dari SANG terletak pada pendampingan orang tua dan pemilihan konten yang tepat. “Dengan konten yang tepat, layar bisa menjadi jendela belajar,” tambah Grace. Semangat besar di balik SANG juga mencerminkan upaya untuk menghadirkan tayangan lokal yang berkualitas, sejalan dengan tuntutan perkembangan teknologi dan pendidikan di Indonesia.

Serial ini dimulai dengan melibatkan talenta muda Indonesia dan dipimpin oleh dr. Mesty Ariotedjo, CEO Tentang Anak. Ia menekankan pentingnya anak-anak Indonesia mendapatkan tontonan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga membentuk karakter. SANG bukan hanya sekadar animasi, melainkan bagian dari misi besar untuk membentuk generasi yang cerdas dan berkarakter.

Lebih dari sekadar konten visual, SANG diintegrasikan dengan ekosistem pembelajaran yang lebih luas. Selain tayangan di kanal YouTube, tersedia juga lagu anak orisinal di Spotify dan YouTube Music, serta buku dan merchandise edukatif di Tentang Anak Official Store. Model pembelajaran ini dirancang untuk memperkuat nilai-nilai yang disampaikan dalam cerita, sehingga pengalaman belajar tidak hanya terjadi di depan layar.

Dengan pendekatan semacam ini, penggunaan gadget dalam kehidupan anak dapat diarahkan menjadi alat bantu belajar yang produktif. “Orangtua tidak perlu lagi cemas saat anak menatap layar, selama konten yang mereka konsumsi membawa nilai positif, rasa ingin tahu, dan empati,” ungkap Grace.

Melalui SANG, Tentang Anak berupaya menciptakan pandangan baru terhadap teknologi: bukan sekadar sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai alat untuk membentuk masa depan anak yang lebih baik. Dengan cara ini, tujuan pendidikan dan perkembangan anak dapat tercapai tanpa menentang kemajuan teknologi yang tidak terhindarkan. Pada akhirnya, fokus harus pada apa yang anak-anak lihat dan pelajari, bukan sekadar durasi waktu di depan layar.

Source: www.suara.com

Exit mobile version