Dinkes Sumedang Targetkan Eliminasi TBC 2030, Temukan 3.000 Kasus Menggugah Kesadaran Publik

Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang sedang berupaya keras untuk mengejar target eliminasi tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030. Dalam kampanye terbaru yang bertajuk TOSS TBC (Temukan, Obati, Sampai Sembuh), mereka menemukan sekitar 3.000 kasus TBC hingga triwulan ketiga tahun ini. Temuan kasus paling banyak berasal dari Kecamatan Sumedang Utara.

Kepala Dinas Kesehatan Sumedang, Dikdik Sadikin, menjelaskan bahwa pemerintah telah menetapkan target untuk menemukan 5.000 kasus TBC pada tahun 2025. Namun, hingga saat ini, pencapaian tersebut masih jauh dari harapan. “Hingga akhir triwulan kemarin ada 3.000-an temuan kasus,” katanya. Untuk mencapai target tersebut, Dinkes Sumedang melakukan penandatanganan komitmen bersama di Pusat Pemerintahan sebagai langkah percepatan eliminasi TBC.

Salah satu masalah yang dihadapi adalah banyaknya masyarakat yang enggan memeriksakan diri atau memulai pengobatan. Proses penyembuhan TBC membutuhkan disiplin yang tinggi, yaitu sekitar enam bulan. Hal ini menjadi tantangan besar dalam upaya pengendalian penyakit. Dikdik menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat agar eliminasi TBC dapat tercapai.

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, juga memberikan dukungan dalam upaya ini. Ia mengapresiasi upaya Dinkes dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengobatan TBC yang tuntas. “Kita ingin zero TBC. Sosialisasi seperti ini sangat penting,” ujarnya.

Empat tahapan penanganan TBC dijelaskan oleh Bupati. Tahapan tersebut meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai setiap tahapan, diharapkan masyarakat dapat lebih berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan pengobatan TBC.

Kampanye TOSS TBC ini tidak hanya sekadar penandatanganan komitmen. Acara tersebut juga diramaikan dengan berbagai kegiatan, termasuk kegiatan olahraga Sumedang Walker. Selain itu, Dinkes juga menyediakan layanan kesehatan gratis seperti pengecekan kesehatan dan operasi katarak. Semua ini dilakukan untuk menarik perhatian masyarakat dan meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya kesehatan.

Dalam konteks yang lebih luas, TBC masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. TBC merupakan penyakit menular yang dapat menyebar melalui udara dan dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, kampanye-kampanye semacam ini sangat perlu dilaksanakan agar masyarakat lebih sadar akan bahaya TBC.

Dinkes Sumedang berkomitmen untuk terus mengembangkan strategi yang efektif guna menemukan dan mengobati lebih banyak kasus TBC. Dalam jangka pendek, tujuan mereka adalah untuk mencapai target 5.000 kasus yang telah ditetapkan. Kampanye ini mencerminkan upaya serius pemerintah daerah untuk memastikan tidak ada lagi masyarakat yang kehilangan kesempatan untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan.

Dengan melibatkan masyarakat, dinas kesehatan berharap dapat meningkatkan angka partisipasi dalam deteksi dan pengobatan TBC. Keberhasilan dalam mengurangi jumlah kasus TBC akan berkontribusi signifikan terhadap kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, setiap individu diharapkan berperan aktif dalam mengambil tindakan untuk mendeteksi dan mengobati TBC.

Melalui langkah-langkah yang jelas dan komitmen yang kuat, eliminasi TBC pada tahun 2030 dapat tercapai. Inisiatif seperti TOSS TBC menjadi model yang bisa diadopsi oleh daerah lain dalam menangani masalah kesehatan yang sama. Dinas Kesehatan Sumedang dan para stakeholder lainnya terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari TBC demi kesejahteraan masyarakat.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com
Exit mobile version