Persagi Temui DPR & BGN: Bahas Strategi Penguatan Kesadaran Gizi Melalui MBG

Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) baru-baru ini melakukan pertemuan penting dengan Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, dan Wakil Ketua Badan Gizi Nasional (BGN), Sony Sanjaya. Pertemuan ini berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada 17 November 2025. Dalam kesempatan ini, Persagi menekankan komitmennya untuk berperan aktif dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ketua Umum Persagi, Doddy Izwardy, menjelaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi gizi di masyarakat. Persagi ingin memastikan semua lapisan masyarakat bisa mengakses informasi yang tepat tentang gizi. "Persagi berkomitmen menyukseskan program MBG terutama dalam memberi penyuluhan dan literasi terkait gizi kepada masyarakat," tambahnya.

Doddy juga menyampaikan bahwa indikator keberhasilan dari program ini bisa terlihat dari perubahan perilaku makan yang lebih sehat. Selain itu, peningkatan taraf kecerdasan atau IQ dan status gizi di masyarakat akan menjadi tanda keberhasilan literasi gizi. Dengan pendidikan yang baik, masyarakat diharapkan bisa membuat pilihan yang lebih baik terkait makanan yang mereka konsumsi.

Sebelum pertemuan ini, ada sorotan yang menghangat mengenai pernyataan Cucun Ahmad Syamsurijal tentang calon petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Beliau menyebut akan mengubah titel ‘ahli gizi’ dalam rekrutmen, yang menuai kritik dari berbagai kalangan. Hal ini menunjukkan pentingnya peran ahli gizi dalam mendukung upaya peningkatan gizi di masyarakat.

Persagi, yang didirikan pada 1957, memiliki visi untuk mendukung Generasi Emas 2045. Organisasi ini bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui berbagai inisiatif edukasi dan penelitian. Keterlibatan dalam program MBG menjadi salah satu langkah konkret untuk mencapai visi tersebut.

Inisiatif Makan Bergizi Gratis (MBG)

Program MBG bertujuan untuk memastikan masyarakat, terutama yang rentan, mendapatkan akses makanan bergizi. Tindakan ini diharapkan bisa mengurangi masalah malnutrisi di berbagai daerah. Dengan menyebarluaskan informasi yang akurat tentang gizi, masyarakat akan lebih sadar tentang pentingnya asupan gizi seimbang.

  1. Penyuluhan Gizi: Kegiatan ini meliputi seminar dan lokakarya yang melibatkan masyarakat secara langsung. Melalui penyuluhan, ahli gizi akan memberikan informasi mengenai kebutuhan gizi dan pilihan makanan yang sehat.
  2. Edukasi Secara Digital: Mengadaptasi teknologi, Persagi juga memanfaatkan platform digital untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas. Ini termasuk kampanye di media sosial dan aplikasi mobile terkait gizi.
  3. Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan: Persagi terus menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga untuk mendorong program-program yang berfokus pada peningkatan gizi.

Mengapa Literasi Gizi Penting?

Literasi gizi adalah kemampuan untuk memahami informasi gizi. Dengan literasi yang baik, masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih bijak tentang pola makan mereka, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Edukasi yang tepat mengenai gizi dapat meningkatkan status kesehatan, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.

Persagi menekankan bahwa peningkatan kesadaran akan gizi harus dimulai dari individu hingga keluarga. Masyarakat yang sehat dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan bangsa. Oleh karena itu, upaya-upaya ini sangat relevan dalam konteks pembangunan nasional.

Komitmen Bersama

Dengan digelarnya pertemuan ini, semua pihak sepakat untuk fokus pada penguatan dan kesadaran gizi yang lebih baik di masyarakat. Kolaborasi antara Persagi, DPR, dan BGN menjadi langkah strategis untuk menciptakan akses terhadap makanan bergizi. Upaya ini adalah bagian dari cita-cita menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.

Pentingnya peran ahli gizi dalam program-program seperti MBG menunjukkan bahwa kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas. Melalui pendidikan dan penyuluhan, mereka dapat mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap pentingnya gizi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca selengkapnya di: health.detik.com
Exit mobile version