Kasus rahim copot belakangan ini viral setelah kisah seorang ibu yang melahirkan di dukun beranak beredar di media sosial. Hal ini menyoroti pentingnya pemahaman tentang prolaps uterus dan penanganannya, termasuk penggunaan ring pessarium sebagai solusi nonbedah yang menjanjikan.
Rahim copot, atau uterine prolapse, terjadi ketika rahim turun dari posisi normalnya. Ini biasanya disebabkan oleh lemahnya otot dasar panggul, terutama setelah melahirkan atau saat menopause. Kondisi ini memengaruhi jutaan wanita dan dapat menyebabkan gejala seperti rasa tidak nyaman dan kesulitan buang air kecil.
Ring pessarium adalah solusi medis yang diperuntukkan bagi penderita prolaps uterus. Alat ini terbuat dari silikon berbentuk cincin yang dimasukkan ke dalam vagina untuk mendukung rahim dan mencegah pergeseran yang lebih lanjut. Metode ini ideal untuk kondisi ringan hingga sedang dan memungkinkan pasien untuk menghindari operasi yang invasif.
Pemasangan ring pessarium relatif sederhana. Berikut adalah langkah-langkah prosesnya:
- Pemeriksaan awal: Dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan tingkat prolaps dan pemilihan ukuran dang bentuk pessarium yang sesuai.
- Pemilihan jenis: Beberapa varian pessarium tersedia, termasuk pilihan berbentuk donat untuk kebutuhan spesifik.
- Pemasangan: Dengan menggunakan pelumas, dokter akan memasukkan pessarium ke dalam vagina. Pasien dapat berada dalam posisi berdiri atau duduk untuk memastikan pemakaian yang tepat.
- Tes dan penyesuaian: Dokter akan memastikan ukuran yang tepat dan pasien merasa nyaman segera setelah pemasangan.
Ring pessarium menawarkan berbagai manfaat bagi penderita rahim copot. Pertama, itu bersifat noninvasif, sehingga tidak memerlukan pemulihan panjang. Kedua, penelitian menunjukkan bahwa pessarium dapat mengurangi gejala hingga 80%. Ketiga, alat ini fleksibel dan mudah dibersihkan, yang bisa meningkatkan kualitas hidup pasien.
Namun, seperti halnya prosedur medis lainnya, penggunaan ring pessarium tidak tanpa risiko. Beberapa efek samping bisa meliputi iritasi, ketidaknyamanan, atau infeksi jika tidak dirawat dengan baik. Pasien dianjurkan untuk memeriksa keadaan pessarium secara berkala dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami masalah.
Deteksi dini sangat penting dalam menangani rahim copot. Wanita yang mengalami gejala seperti tonjolan di vagina atau kesulitan saat buang air besar harus segera melakukan pemeriksaan. Penanganan yang tepat dan dini dapat mencegah komplikasi lebih serius.
Prosedur ring pessarium menjadi alternatif yang menjanjikan, membuktikan bahwa rahim copot tidak selalu berujung pada intervensi bedah. Ini adalah solusi aman dan efektif untuk jutaan wanita di seluruh dunia. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan untuk pilihan yang tepat sesuai dengan kondisi individual setiap pasien.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com