Marissa Anita: Meditasi sebagai Cara Pulih dari Perceraian 17 Tahun Bersama Andrew Trigg

Aktris Marissa Anita sedang menghadapi momen yang signifikan dalam hidupnya. Pada 19 November 2025, ia menjalani sidang cerai pertamanya dengan Andrew Trigg setelah 17 tahun berumah tangga. Saat tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Marissa menunjukkan semangat positif, menyapa awak media dengan ramah.

Meski situasi ini penuh tantangan, Marissa memilih untuk bersikap optimis. Ia menyampaikan bahwa proses perceraian ini bukanlah akhir, melainkan awal baru dalam hidupnya. “Hari ini kita akan bersama-sama melangkah ke depan ke tahapan hidup yang baru,” katanya.

Marissa juga membagikan bagaimana ia mempersiapkan diri menjelang sidang. Ia melakukan meditasi sebagai bagian dari refleksi diri. Meditasi pagi itu menjadi sarana baginya untuk mengingat perjalanan hidup dari masa kecil hingga usia dewasa.

Menurutnya, meditasi tersebut melibatkan berbagai usia dari dirinya. “Saya bermeditasi dengan orang-orang penting dalam hidup saya, yaitu Marissa yang berusia 5, 10, 15, 25, 42 tahun, dan 88 tahun,” jelasnya. Kegiatan ini diharapkan bisa membantunya menemukan kekuatan dalam menghadapi perceraian.

Melalui meditasi, Marissa berusaha menjalani proses ini dengan tenang. Meditasi dikenal sebagai alat yang efektif untuk mengurangi stres dan meningkatkan kebugaran mental. Banyak penelitian menunjukkan bahwa praktik meditasi dapat meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.

Marissa juga menunjukkan bahwa, meski suaminya belum hadir di pengadilan, ia tetap siap untuk menghadapi persidangan. “So kita udah ready, so we’ll see, pray for me,” ungkapnya. Ia optimis dalam menjalani situasi ini meski masih menyimpan alasan di balik gugatan cerainya.

Pengamat menilai, keputusan Marissa untuk berbagi tentang meditasi menunjukkan bahwa ia ingin mengedukasi publik tentang pentingnya menjaga kesehatan mental di tengah situasi sulit. Ini adalah langkah yang menarik, dan bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang yang berada dalam situasi serupa.

Sebagaimana kita tahu, perceraian dapat menjadi pengalaman yang melelahkan secara emosional. Banyak orang mengalami kecemasan dan depresi saat menghadapi proses ini. Penggunaan metode seperti meditasi jelas menjadi langkah yang positif. Praktik ini tidak hanya membantu dalam pengelolaan emosi, tetapi juga merangsang proses penyembuhan.

Bagi Marissa, meditasi adalah cara untuk merangkul diri sendiri. Ia berusaha untuk tidak hanya menatap masa depan, tetapi juga mensyukuri setiap fase kehidupannya. Melihat hal ini, penting bagi kita untuk memahami bahwa seiring dengan berjalannya waktu, kita bisa menemukan cara untuk membangun kembali diri kita setelah mengalami krisis.

Penjelasan terkait gugatan cerai Marissa yang dilayangkan pada 12 November 2025 juga menjadi sorotan. Humas PN Jakarta Pusat, Sunoto, menolaknya untuk mengungkap lebih jauh. Hal ini menunjukkan kesadaran akan perlindungan privasi dalam proses hukum.

Dengan perjalanan panjang yang telah dilalui, Marissa kini berdiri di ambang perubahan. Dengan bantuan meditasi, ia berusaha menjadikan momen ini sebagai titik balik yang positif—tiada ragu, ia akan melangkah maju. Mari kita simak bagaimana perjalanan ini akan berlanjut dan harapan apa yang akan terbentuk dalam tahap kehidupannya yang baru.

Baca selengkapnya di: women.okezone.com
Exit mobile version