Flu jenis baru semakin mengkhawatirkan di seluruh dunia. Varian ini dikenal sebagai subclade K dari influenza A H3N2. Mutasi virus ini telah menyebabkan lonjakan infeksi dengan dampak yang lebih parah dibandingkan sebelumnya.
Menurut Dr. Thomas Russo, ahli penyakit menular, perlindungan dari infeksi sebelumnya atau vaksin flu terhadap subclade K tergolong suboptimal. Virus flu, termasuk strain H3N2, memang terus bermutasi untuk bertahan dan menyebar. Tahun ini, tujuh mutasi baru pada strain ini berpotensi membuat virus menjadi lebih tangguh.
Hingga saat ini, subclade K telah terdeteksi di negara seperti Jepang, Inggris, dan Kanada. Di Inggris, pejabat kesehatan memperingatkan musim dingin yang buruk akibat subclade K. Di Kanada, hal serupa disampaikan oleh ilmuwan yang menyatakan bahwa infeksi cenderung lebih parah dari biasanya.
Di Amerika Serikat, keberadaan subclade K masih belum terkonfirmasi. Dr. William Schaffner, pakar penyakit menular dari Vanderbilt University, menyebutkan bahwa laporan kasus flu terganggu oleh penutupan pemerintah. Hal ini membuat pemantauan terhadap penyebaran virus menjadi sulit.
Gejala flu subclade K mirip dengan flu biasa. Penderita sering mengalami demam, batuk, sakit tenggorokan, hidung meler, nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan. Pada anak-anak, gejala tambahan seperti muntah dan diare bisa muncul. Meskipun gejalanya sama, subclade K dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius.
Walaupun vaksin flu tetap menawarkan perlindungan, Dr. Schaffner menegaskan bahwa efektivitasnya terganggu oleh ketidakcocokan dengan subclade K. Data menunjukkan bahwa vaksin saat ini hanya efektif 30% sampai 40% untuk pencegahan di kalangan orang dewasa berusia di atas 65 tahun. Namun, pada anak-anak berusia 2 hingga 17 tahun, efektivitas bisa mencapai 75%.
Kurangnya orang yang divaksinasi juga berkontribusi pada potensi wabah yang lebih serius. “Dengan kombinasi varian baru dan jumlah vaksinasi yang sedikit, musim flu kali ini bisa lebih buruk,” kata Dr. Russo.
Potensi flu subclade K untuk menyebabkan epidemi yang lebih parah disebabkan oleh kenyataan bahwa tubuh kita belum terbiasa dengan virus ini. Para pakar sangat menekankan pentingnya vaksinasi flu. Vaksinasi dapat memberikan perlindungan dan manfaat nyata yang tidak boleh diabaikan.
Bagi individu yang berisiko tinggi, disarankan untuk menghindari tempat umum yang ramai. Penggunaan masker juga dianjurkan untuk memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap infeksi. Langkah-langkah ini menjadi penting agar masyarakat dapat mengurangi kemungkinan tertular virus.
Dengan meningkatnya infeksi, penting bagi semua orang untuk tetap waspada. Pengetahuan tentang flu jenis baru ini menjadi kunci dalam melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat. Kewaspadaan dan vaksinasi menjadi dua pilar utama dalam menghadapi tantangan kesehatan global ini.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com