Memilih lagu untuk anak ternyata bukan hal sepele. Musik hadir di berbagai momen sehari-hari dan berperan penting dalam perkembangan emosi serta fokus mereka.
Namun, masih banyak orang tua yang melakukan kesalahan saat memilih lagu anak. Berikut ulasan lima kesalahan umum tersebut beserta cara memperbaikinya agar musik memberi manfaat maksimal.
1) Mengikuti Tren, Bukan Kebutuhan Usia
Seringkali orang tua memilih lagu yang sedang viral tanpa mempertimbangkan kecocokan usia anak. Lagu dengan lirik berdimensi dewasa atau tema asmara bisa membingungkan anak prasekolah.
Solusinya, pilih lagu dengan kosa kata sederhana dan tema yang mudah dipahami, seperti persahabatan atau alam. Cobalah dengarkan 20 detik awal lagu untuk menilai apakah tempo dan suara menyenangkan bagi anak.
2) Lirik Aman, Tapi Musik Terlalu Over
Meski lirik lagu sopan, aransemen musik yang terlalu padat dapat membuat anak cepat gelisah dan sulit fokus. Musik yang terlalu keras atau instrumen yang saling tumpang tindih perlu dihindari.
Cara tepatnya, pilih lagu dengan aransemen bernafas, ada dinamika lembut dan keras, serta vokal yang jelas terdengar. Atur volume agar masih memungkinkan bercakap tanpa harus menaikkan suara.
3) Mengulang Satu Lagu Terus-Menerus
Pengulangan memang mendukung pembelajaran, namun memutar satu lagu berulang kali bisa membosankan dan membatasi paparan anak pada berbagai pola musik. Ini berpengaruh pada minat dan kreativitas mereka.
Sebaiknya variasikan tempo dan jenis lagu, misalnya lagu cepat, lagu bertempo sedang, dan lagu tenang saat malam. Kenalkan juga instrumen yang berbeda serta lagu dalam bahasa daerah atau bahasa asing untuk memperkaya pengalaman musikal.
4) Mengabaikan Nilai Cerita dan Konteks Budaya
Musik bukan sekadar bunyi, melainkan pembawa nilai dan budaya. Lagu-lagu yang mengajarkan empati, sopan santun, maupun menggambarkan keindahan alam penting untuk ditanamkan sejak dini.
Sebelum memutar lagu secara rutin, bacalah lirik atau dengarkan secara seksama. Pilih lagu yang mendorong imajinasi serta nilai-nilai positif. Ajak anak berdiskusi tentang lagu tersebut untuk menumbuhkan pemahaman lebih dalam.
5) Tidak Melibatkan Anak dalam Proses Memilih
Jika anak tidak diajak memilih musik, mereka cenderung pasif dan merasa musik sebagai aturan. Padahal, keterlibatan anak akan meningkatkan ekspresi diri dan membuat pengalaman mendengarkan musik lebih menyenangkan.
Lakukan sesi memilih lagu bersama seminggu sekali dengan beberapa pilihan lagu. Minta anak menjelaskan alasan mereka menyukai atau tidak menyukai sebuah lagu. Buat daftar putar tematik yang dinamai oleh anak sebagai wujud partisipasi mereka.
Untuk memastikan kualitas lagu dan informasi, biasakan memverifikasi melalui sumber resmi atau ulasan terpercaya. Ini menghindarkan info keliru sekaligus membantu menemukan musik terbaik bagi anak.
Ringkasnya, fokus pada kecocokan usia, aspek produksi yang seimbang, keberagaman lagu, nilai positif dalam cerita, dan keterlibatan anak akan membuat pilihan lagu tepat dan mendukung tumbuh kembang mereka. Kini orang tua dapat lebih percaya diri dalam menyiapkan daftar putar musik untuk keluarga secara bijak dan bermakna.
